KOTA BINTUHAN, BE- Saat ini sekitar 40% atau 2.600 hektar hutan di Kaur sudah dirambah masyarakat. Dari total hutan yang ada di kaur seluas 184.872,21 hektar. Perambahan itu khususnya terjadi diwilayah Muara Sahung dan Tetap. Mengatasi masalah itu Tahun 2014 mendatang Dinas Kehutanan dan Pertambangan ESDM (Dishutbang ESDM) Kaur, melakukan penghiajuan dilokasi hutan yang telah gundul tersebut. \"Kita memperkirakan 10 persen hutan lindung Raja Mandare di Muara Sahung dan 20 persen Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tetap. Juga HPT di Bukit Kumbang 30 persen sudah habis oleh aktifitas pembalakan liar. Makanya kita mengupayakan penghiajuan tahun depan,\" kata Kadishutbang ESDM Kaur Ir H Ahyan Endu kepada BE, kemarin. Dinas Kehutanan memperkirakan dari 184.872,21 Hektar terinci Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 36.223,21 Hektar yang paling banyak gundul, Hutan lindung seluas 42.576 Hektar, TNBBS 64.711 Hektar, Hutan Produksi seluas 1.938 Hektar, dan Hutan Rakyat mencapai 39.305 Hektar. Sebagian besar hutan itu sudah milai dirambah namun kebanyakan masih disekitar HPT. \"HPT lebih banyak dijarah, karena lokasinya memang cukup dekat dengan pemukiman masyarakat dibanding hutan lindung Taja Mandare,\" jelasnya. Sesuai data yang masuk, terutama di HPT Bukit Kumbang lokasi tersebut dekat Desa Sinar Mulya (eks Air Bacang) dan Desa Tanjung Aur, kawasan Maje, HPT di Desa Tran Tanjung Agung Kecamatan Tetap, HPT Pasar Jum\'at, HPT Bukit Indah. Jika perambahan hutan masih tinggal dikawasan yang telah dirambahnya, maka luas areal kawasan hutan HPT yang rusak pun semakin meningkat. \"Kami memberikan kesadaran bagi masyarakat yang telah salah bertindak, terhadap kerusakan hutan. Karena hal ini melanggar hukum dan bisa mendatangkan bencana, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Itu hendaknya disadari masyarakat,\" jelasnya.(823)
2.600 Hektar Hutan Gundul Dihijaukan
Senin 11-11-2013,20:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :