PNS Masih Keluyuran Pada Jam Dinas

Rabu 06-11-2013,19:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA BINTUHAN,BE – Tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kaur terus menjadi sorotan masyarakat. Sebab PNS masih suka keluyuran diberbagai tempat saat sedang jam dinas kantor.  Hal tersebut tentu menjadi presenden buruk bagi citra PNS dimata masyarakat yang melihat ulah oknum PNS tersebut. \"Pemkab harus jeli mengawasi pegawainya. Karena ini sudah keterlaluan masih banyak PNS yang keluyuran,\" ujar Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (LP3 NKRI) Samsir BZ pada BE kemarin. Samsir mengatakan dirinya tidak habis pikir dengan tingkat disiplin pegawai di Kabupaten kaur. Sebab, masih banyak PNS dijumpai pada waktu jam kerja PNS berkeliaran, seperti di Pasar Inpres. \"Mereka itu sepertinya tenang saja. Ada yang berbelanja di pasar dan ada juga yang duduk-duduk saja,. Bahkan ada yang terlihat makan di warung tetap dengan pakaian dinas pada saat jam kerja. Padahal mereka sudah digaji dengan menggunakan anggaran daerah yang sangat besar,\" jelasnya. Samsir mengatakan seharusnya pihak Satpol PP selaku penertib disiplin pegawai harus sering menggelar operasi, merazia para PNS yang berkeliaran itu. Namun razia itu harus dilakukan dengan sepenuhnya. Sebab dalam razia yang dilakukan Satpol PP selama ini tidak menimbulkan efek jera kepada PNS yang bandel. \"PNS yang dirazia selama ini hanya PNS golongan rendah. Jika ada pejabat yang berkeliaran mana ada yang berani merazianya. Sama sekali tidak efektif,\" jelasnya. Sementara itu, Kasat Pol PP Zailan S.Pd melalui Kasi Trantib Roni Oksantri SE menerangkan rencana operasi yang dirancang Satpol PP masih terkendala dana. Sebab dalam anggaran yang dimiliki, razia terhadap PNS hanya untuk 2 kali dalam sebulan. Untuk biaya operasional, Satpol PP selalu mengalami kendala. \"Kendala biaya operasional kita. Sebab satu bulan Cuma dua kali. Selain operasional, honor bagi personil juga harus dibayar. Itulah kenapa operasi kami tidak bisa rutin,\" jelasnya.(823)

Tags :
Kategori :

Terkait