Roma menyapu bersih kemenangan hingga giornata keenam (18 poin), menyuguhkan sepak bola menghibur secara gol (mencetak hampir 3 gol per laga) maupun penguasaan bola. Eks presiden Roma Rosella Sensi bahkan mengatakan, Roma musim ini merupakan kombinasi tim di era kepelatihan Fabio Capello (kali terakhir memenangi scudetto pada 2000-2001) dan Luciano Spalletti (mengusung permainan atraktif).
Inter yang unbeaten, mencatat rekor kemenangan 7-0 atas Sassuolo (29/9), dan menempati peringkat keempat (14 poin) itu tak mau kalah. Nerazzurri \" sebutan Inter \" juga disulap allenatore Walter Mazzarri sebagai tim yang kolektif dan memiliki spirit tinggi.
Nah, laga di Giuseppe Meazza dini hari (siaran langsung TVRI & beIN Sport, kickoff 01.45 WIB) akan menjadi pertaruhan kemampuan kedua tim sebagai kandidat scudetto. Itu mengingat di awal musim, hanya Juventus, Napoli, dan AC Milan yang sering disebut.
Roma misalnya. Dari kemenangan yang direngkuh, praktis hanya rival sekota Lazio (2-0, 22/9) yang masuk kategori lawan berat. \"Ini sebuah laga besar yang menuntut fokus dari para pemain. Kami akan mencoba meneruskan tren positif. Kami bermain untuk menang meski itu akan sulit,\" kata Garcia seperti dilansir Il Messagro.
\"Kami akan menunjukkan siapa yang sebenarnya tim yang lebih hebat,\" sahut kiper Roma Morgan De Sanctis yang gawangnya baru kebobolan satu gol itu seperti dilansir Romanews. De Sanctis memiliki motivasi berlipat karena akan bereuni dengan Mazzarri. Keduanya berkolaborasi selama empat tahun di Napoli.
Sedangkan kubu Inter memiliki tekad bulat untuk menodai rekor Roma. \"Seiring kami tidak bermain di Eropa pada pertengahan pekan, konsentrasi kami hanya bagaimana menghentikan Roma,\" ucap gelandang Fredy Guarin kepada La Gazzetta dello Sport.
Inter versus Roma ikut memancing tanggapan dari Arrigo Sacchi, salah satu legenda pelatih Italia. \"Saya mengharapkan tontonan segar dari kedua tim karena ketika sepak bola di liga elite Eropa menyuguhkan permainan menyerang, Serie A adalah perkecualian karena menganggap kebobolan paling sedikit adalah pemenang. Saya pikir AS Roma, Inter, maupun Napoli dan Fiorentina adalah tim yang berusaha mengubah skrip itu,\" ulasnya seperti dikutip Tele Radio Stereo. (dns/bas)