BENTENG,BE - Kerusakan jalan lintas ternyata tidak hanya disebabkan truk batu bara,
tetapi juga disebabkan faktor lain. Yakni seringnya air tergenang di badan jalan,
baik air hujan maupun air yang keluar akibat saluran pipa PDAM yang bocor.
Tokoh masyarakat Desa Tengah Padang Kecamatan Talang Empat, Jamali mengatakan
harusnya pemerintah tidak hanya membangun dan rehab jalan saja sampai batas
pengaspalan, tetapi harus dilanjutkan pembuatan dranaise jalan. Dengan begitu air
dalam siring tidak menyebar ke jalan raya dan tidak menyebabkanb jalan tergenang air.
\"Disini belum ada dranaise yang bisa mengaliri air hujan. Jadi jalan lintas terus
terancam rusak setiap tahun akibat air yang seharusnya dialiri drainase masuk ke
badan jalan,\" kata Jamali pada BE belum lama ini.
Ditambahkannya, beberapa titik genangan air di jalan lintas di Desa Tengah Padang
harusnya menjadi perhatian dinas terkait. Karena air yang tergenang di jalan ikut
menjadi penyebab kerusakan jalan, karena mengakibatkan aspal retak dan jalan
berlubang. Kalau jalannya kering dan tidak tergenang air, pasti jalannya bagus dan
bertahan lama. Namun yang ada dilapangan mau hujan mau panas jalan tetap tergenang
air, secara tidak langsung keberadaan air di badan jalan sebabkan jalan cepat rusak.
Harusnya dibangun siring atau dranaise di sepanjang jalan. Jadi air tidak tergenang
di tengah jalan.
\" Siring pada pinggir jalan sangat perlu, agar air mengalir lancar,\" tambahnya.
Sementara itu, Camat Talang Empat Watiullah Spd mengatakan, jalan yang tergenang air
mengakibatkan pembangunan atau pengerjaan fisik saat berlangsung pengerjaan tidak
maksimal. Karena dari dalam jalan akan terus retak dan terbongkar ketika dilintasi
kendaraan yang bermuatan berat. Selama perbaikan jalan agar pengawas atau konsultan
proyek ikut mengawasi. Sehingga pekerja dan kontraktor tidak asal-asalan tambal sulam
jalan, sehingga jalan yang dibangun bermutu.
\"Selama ini jalan dibangun asal sulam dan asal tempel saja. Jadi untuk kedepannya
kami tidak mau lagi ini terjadi karena jalan yang dibangun tidak tahan lama,\"
demikian Watiullah.(111)