Tak Ada Anggaran, TBM Mandeg

Senin 23-09-2013,14:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Membaca pintu untuk membuka dunia. Karena buku merupakan kumpulan ilmu yang dapat menjadi sumber pengetahuan. Apalagi ada peribahasa mengatakan buku adalah ibu pengetahuan. Oleh karena itu, untuk menyadarkan masyarakat agar melek huruf, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Bengkulu memberdayakan Mobil Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sayangnya, operasional TBM ini tak masuk dalam anggaran. Akibatnya, pengoperasiannya pun mandeg. Selain itu jumlah koleksi buku yang jumlahnya tidak mengalami peningkatan bahkan semakin berkurang. \"Koleksi buku kita hanya 2.800 buku dengan judul buku sebanyak 116 judul. Buku tersebut terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari buku pertanian, peternakan hingga buku bacaan untuk anak-anak. Jumlah ini semakin berkurang karena banyak masyarakat yang tidak mengembalikan buku,\" ujar Kepala UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Bengkulu Drs Ervan Syarif. Oleh karena itulah, pihaknya berharap agar ditahun depan pihaknya mendapatkan bantuan penambahan jumlah buku. Lanjut Ervan, salah satu strategi untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan meningkatkan kualitas pengelolaan PBM harus disesuaikan dengan perubahan di masyarakat. TBM mempunyai peran dan fungsi yang strategis untuk melayani masyarakat lingkungan sebagai komunitas baca yang karakteristik masyarakatnya berbeda-beda. Dalam dimensi ini kebijakan dan program pengembangan TBM harus ditujukan untuk melayani masyarakat sesuai dengan karakteristik sosial, ekonomi dan geografisnya. Dengan demikian spektrum perluasan layanan pengembangan TBM disesuaikan dengan kondisi objektif masyarakat sasarannya. TBM di pedesaan, misalnya, sasarannya masyarakat desa di pesisir serta pegunungan. Mata pencaharian mereka umumnya bertani/nelayan, berladang dan mengambil hasil hutan, yang membutuhkan pengetahuan sesuai usahanya. TBM yang dapat dikembangkan di sini adalah berbasis kehidupan masyarakat tersebut. (128)

Tags :
Kategori :

Terkait