Nokawita Luncurkan Album Pekal 2

BENGKULU, BE - Setelah sukses dengan album perdananya, Nokawita SPd, artis lokal asal Pekal (Ketahun) Bengkulu Utara, segera mengeluarkan album kedua. Noka--demikian ia biasa disapa--sekaligus menjadi produsernya, masih mengambil judul yang sama dengan album pertama; \'Kona Yu Pekal Malenggang\' Volume 2. Syuting album ke-2 ini mulai Kamis 12 September 2013 di lokasi Pantai Muara Ketahun. Selain lokasi itu, Sabtu (14/9) di Putri Hijau dan sekitarnya.  Dan kemudian dilanjutkan ke Kecamatan Ulok Kupai dan Ipuh. Noka yang menciptakan sendiri lagu-lagunya akan membawakan 10 judul lagu yang bernuansa melayu, remix, dan juga ada lagu-lagu kocak yang sifatnya menghibur. Diantara sepuluh lagu itu, ada 1 lagu dalam berbahasa Bengkulu. Yakni, lagu kocak yang berjudul \'Buayo Laut\' dan 1 lagu dalam bahasa Indonesia berjudul \'Cinta Suci\'. Sementara 8 lagu lainnya dalam bahasa Pekal.  Dalam album ke-2 ini, Noka berduet dengan putrinya; Delia Ramanisa Wahyudi, membawakan lagu berjudul \'\'Anok Kui Sayang\'\'. Sementara itu, album pertama lalu, Noka berduet dengan artis top Minang Buset, Budi Setiawan.  Dalam album ini, Noka masih melibatkan artis top tersebut dalam pembuatan video klip.   Untuk melancarkan proses syuting ini, Noka juga menggandeng penata artistik Dr Hc Miswari Swasono dari Corien Centre. \'\'Sama seperti album pertama dulu, semua saya kerjakan sendiri.   Tapi dukungan dari saudara dan teman-teman tetap ada,\'\' kata Noka yang juga guru di SMPN 2 Ketahun ini. Meski kesibukannya menyiapkan album ini cukup menyita waktu, namun Noka tak pernah meninggalkan tugas utamanya sebagai guru.  Proses rekaman dilakukannya saat liburan sekolah lalu, dan syuting album kali ini pun akan dilakukannya sepulang mengajar. \'\'Mengajar tetap tugas utama saya.  Saya tidak mau pembuatan album ini mengganggu aktivitas saya mengajar,\'\' kata Noka. Lagu-lagu Noka dalam albun 2 ini, antara lain Anok Kui Sayang, Simelekete, Indui Bataon-Taon, Kasam Tek Awi, Indui Ati, Cinta Satengak Ati, Kasiak Sapai Kiamat, Cinta Sapanjang Jaman, Buayo Laut (dalam bahasa Bengkulu) dan Cinta Suci (dalam bahasa Indonesia). (**)