KEPAHIANG, BE - Seluas 50 hektar sawah di Desa Karang Indah, Kepahiang terancam gagal panen. Ini setelah tanaman padi yang disemai sejak 1,5 bulan lalu, kini tumbuh kerdil. Diduga, tanaman pangan itu layu akibat penggunaan pupuk oplosan. \"Dugaan kami dengan tanaman padi yang kerdil ini akibat dari pupuk yang kami gunakan oplosan. Ini berdasarkan pengalaman, yang mana pasca pemupukan daun padi kami menguning dan mati. Sehingga tanaman padipun tumbuh kerdil, dengan kondisi itu pula bagaimana bisa padi kami nantinya berbuah,\" ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Serunting Sakti Desa Karang Indah, Drs H Syaiful Amri kemarin. Dikatakannya, saat ini akibat dari penggunaan pupuk yang diduga oplosan itu hampir 50 persen tanaman padi kondisinya tumbuh kerdil. Kondisi ini juga hampir rata-rata dialami oleh hampir seluruh petani yang berada didesanya. Dan kondisi ini baru diketahui warga pasca pemupukan dengan jenis pupuk urea tahap pertama pada saat umur padi baru menginjak sebulan. \"Kami sempat mengira daun padi menguning itu terkena serangan penyakit, tapi kenyataannya setelah kami semprot baik dengan insektisida ataupun fungisida tanaman padi kami tidak mengalami perubahan sama sekali,\" jelansya. Menurutnya, sejauh ini untuk membuktikan dugaan para petani didesanya ini terbilang sulit. Namun dirinya memang pernah membeli pupuk yang ternyata pupuk oplosan. \"Kalau jenis SP 36 ataupun KCl kami bisa mencirikan oplosan atau tidak, namun kalau urea itu cukup sulit. Makanya kami berharap SKPD terkait dapat mengecek areal persawahan kami, agar ancaman gagal panen tidak terjadi,\" tandansya. Terpisah, Kadispertan Kepahiang, Ir Taufik MD dikonfirmasi belum menerima laporan secara langsung dari para petani terkait dugaan pemakaian pupuk oplosan oleh para petani ini. Namun demikian pihaknya akan segera menindaklanjuti hal itu dengan menurunkan tim untuk mengecek areal persawahan petani. \"Harapan kita jika terjadi gangguan terhadap areal persawahan petani, petani bisa langsung melapor ke kita atau kepada PPL setempat, sehingga bisa ditindaklajuti segera,\" jelasnya. (505)
50 Hektar Padi Layu
Rabu 11-09-2013,18:15 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :