TERAMANG JAYA, BE – Naik dan turunnya harga tandan buah segar (tbs) merupakan persoalan yang harus menjadi keseriusan pemda Mukomuko melalui dinas terkait untuk ikut mengawasi. Pasalnya tbs merupakan penghasil pendapatan mayoritas masyarakat. “ Pengawasan harga tbs harus dilakukan pemerintdah daerah agar tidak terus-terusan anjlok seperti saat ini,\" kata Ketua DPRD Mukomuko, Drs Arnadi Pelam. Harga CPO memang berdasarkan harga internasional, kadang turun dan naik. Hanya saja harga tbs yang dibeli pabrik – pabrik di daerah ini sangat tidak stabil dan menimbulkan polemik di masyarakat. Peran pemerintah itu seperti harus mengetahui apa penyebab naik dan turunya harga tbs, dan harus disampaikan kepada para petani. Dicontohkannya dari pemerintah meminta data harga tbs setiap harinya dengan pihak pabrik tersebut yang kemudian disampaikan dan sosialisasikan ke petani. “ Inilah yang selama ini ditunggu – tunggu petani. Namun belum ada realisasi yang dilakukan pemerintah dan seakan – akan dinilai tutup mata dan timbul kecurigaan petani bahwa ada indikasi kongkalikong antara pihak pabrik dengan oknum – oknum,” bebernya. Untuk menjawab semua itu, lanjut Arnadi, pemda harus pro aktif dan memberikan sosialisasi mengenai harga. Naik dan turunnya harga tbs merupakan hal yang biasa karena berdasarkan harga CPO dunia. Untuk jangka panjang pemda harus bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membangun pabrik. Ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat banyak. “ Jika anggaran murni APBD untuk membangun pabrik belum mampu. Yah, paling tidak pemda harus join dengan investor, minimal pemda ada saham di bidang tersebut. Selama ini perusahaan swasta hanya mencari keuntungan sebesar – besarnya tanpa memihak kepada petani,” pungkas politisi Demokrat itu. (900)
Pemda Diminta Proaktif Soal TBS
Selasa 10-09-2013,21:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :