Seperti yang diungkapkan oleh Tugiman, petani di Desa Suka Sari I kecamatan Arga Makmur. Penjual pupuk bersubsidi lebih memilih petani sawit atau karet dibandingkan petani padi karena penjualannya labih menguntungkan.
\"Petani tidak pernah diperhatikan kebutuhannya dalam hal mengelola sawah, sehingga ia berharap tidak dipersulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, \" kata Tugiman.
Diakuinya hasil panen saat ini mengalami penurunan drastis yang disebabkan kekurangan air karena kemarau panjang beberapa waktu lalu. Jika sebelumnya, hasil panen yang dihasilkan mencapai 60 karung padi per 0,5 hektar lahan. Saat ini hanya mempu menghasilkan 24 karung saja.
Meski belum termasuk gagal panen, kondisi ini mengakibatkan berkurangnya pendapatan petani padi. Menghadapi situasi seperti ini, petani menginginkan adanya bantuan pupuk dari pemerintah.
\" Semestinya perlu pengawasan ketat, agar pupuk bersubsidi yang dijual diprioritaskan untuk petani padi bukan petani perkebunan seperti yang terjadi saat ini, \" tandasnya.(117)