Kas PDAM Juga Dijebol

Jumat 30-08-2013,13:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE -  Eks Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu, Ichsan Ramli SE akhirnya angkat bicara mengenai persoalan yang terjadi ditubuh perusahaan yang ia pimpin. Menurutnya, ada 2 persoalan utama ditubuh PDAM yang saat ini harus diselesaikan oleh pemerintah. \"Pertama, hutang karyawan yang begitu besar. Tapi ini sebenarnya sudah selesai dengan adanya surat perjanjian di atas materai untuk dilunasi yang ditandantangani oleh para peminjam dengan Kejaksaan. Kedua, masalah kas yang dibobol oleh karyawan sebesar Rp 4,1 miliar.  Ini yang belum terungkap,\" ujarnya saat ditemui sebelum persidangan di Pengadilan Negeri, kemarin. Sayangnya Ichsan enggan menyebutkan siapa nama orang tersebut. Ia menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma maupun kepada direksi perusahaan yang baru.  \"Tanyakan saja kepada Plt Direktur atau auditor yang sudah menyerahkan hasil audit mereka kepada Badan Pengawas.  Mereka lebih tahu,\" ungkapnya. Pembobolan kas ini, lanjutnya, terjadi pada masa kepemimpinannya masih berjalan. Ia mengaku terkejut saat mengetahui hal tersebut dan siap membeberkan mengenai kebenaran hal ini. \"Kalau tidak ada yang mengusut masalah ini, maka melalui serikat pekerja, saya yang akan melaporkannya kepada kejaksaan,\" tegasnya. Ichsan juga membeberkan bahwa dana pinjaman yang dilakukan oleh CV Raja Persada digunakan untuk pengadaan pakaian. Menurutnya, CV Raja Persada adalah rekanan yang sengaja dipakai oleh oknum di internal PDAM untuk mengajukan pinjaman.  \"Dan ini tanpa sepengetahuan Direktur.  Ini kasir yang urus,\" imbuhnya. CV Raja Persada Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Drs Hamidi Syarief, mengaku  tidak tahu persis siapa direktur dan pemilik CV  Raja Persada, hingga diberikan perlakukan khusus dan mampu mendapat kucuran pinjaman kas PDAM cukup tinggi.  \"Tidak ada karyawan kita yang punya CV itu, dan saya belum tahu siapa direktur  dan alamat perusahaan itu,\" aku Hamidi. Hamidi menuturkan baru mengetahui  nama perusahaan yang mendapat kucuran pinjaman setelah dirinya meminta nama-nama  peminjam dana  kepada bawahanya.  Dari dokumen yang berada di PDAM tidak  tidak disebutkan   alasan peminjamanya  dari CV tersebut.  \"Saya tahu nama-nama itu saat meminta  siapa-siapa yang  meminjam anggaran itu,\" katanya. Menurut Hamidi, sejak kasus ini mencuat, dirinya  telah memerintahkan bawahannya supaya mengirimkan surat kepada CV Raja Persada  dan itu sudah dilakukan dengan tujuan perusahaan itu secepatnya menyelesaikan  pinjamanya.  Namun  kita  bingung surat tersebut mau  dikirim ke mana  karena tidak ada alamat jelasnya? \"Kemarin itu mereka ngirimkan  ke kantornya, tapi kemana kantor dan siapa direkturnya saya tidak tahu,saya juga   tidak tahu apakah  CV itu fiktif atau tidak, karena saya juga baru tahu CV itu  sekarang, bahwa ada CV Raja Persada, siapa orangnyadan   alamatnya dimana saya tidak tahu,\" katanya. (009/247)

Tags :
Kategori :

Terkait