Korban Penusukan Menduga Pelaku Disuruh

MUKOMUKO, BE – Irwan Effendi alias Iwan (54), korban penusukan yang diakukan Soleh, mengaku bahwa aksi percobaan pembunuhan kepada dirinya diduga sudah terencana dan ada yang menyuruh. Ini dilihat dari gerak – gerik pelaku sebelum malam kejadian. Pelaku gelisah dan pisau yang berada di dalam sel tahanan diduga dari orang luar. “Saya tidak tahu siapa orang yang menyuruh maupun yang memberikan pisau tersebut,” katanya. Pada malam itu, lanjut Iwan, listrik padam dan ia  tidak menduga akan terjadi hal peristiwa tersebut. “Secara tiba – tiba dia (Soleh) mengambil sebilah pisau yang dibungkus kertas koran dan langsung mengarahkan ujung piasu tersebut ke arah saya.  Saya sempat melawan, sehingga saat tusukan keempat barulah pisau tersebut mendarat mengenai perut saya. Saya hanya bisa berteriak dan tidak berbuat banyak,” ujar korban. Ia mengatakan, untungnya anggota polisi yang ada pada malam itu secepatnya datang dan membuka sel. Jika tidak dia tidak tau lagi nasibnya di dalam sel tahanan. Iwan yang berprofesi sebagai toke ikan itu juga menduga adanya oknum pengusaha lainnya yang merasa tidak senang. “Tidak menutup kemungkinan ada oknum pedagang lainnya yang tidak senang kepada saya. Namun dia tidak mengetahui siapa oknum tersebut karena dia merasa tidak punya musuh ataupun dendam dengan orang lain,” bebernya. Sebab itu, Iwan meminta pihak kepolisian tegas dan memproses pelaku apa yang telah terjadi kepada dirinya. “Saya minta pihak kepolisian memproses pelaku dan mencari oknum yang menyuruh  serta ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” pintanya. Hal senada disampaikan anak kandung Iwan, Herdianto alias Buyung. Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas atas peristiwa yang dialami ayahnya tersebut. Dia mengaku kecewa karena di dalam sel ada tahanan yang bisa membawa senjata tajam sehingga melukai ayahnya dan dia juga menduga peristiwa penusukan itu  atas suruhan orang lain \"Kami minta penegak hukum usut tuntas kasus ini. Masa didalam sel tahanan bisa ada sajam,” tukasnya.(900)