Pipa Tanki SPBU Diperiksa

Jumat 23-08-2013,19:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, BE - Manajemen SPBU Pasar Kepahiang akhirnya memeriksa sambungan pipa tanki BBM yang dimiliki. Ini dilakukan pasca keluarnya uji laboratorium Bapelkes Provinsi Bengkulu menyatakan air sumur warga positif tercemar BBM yang diduga dari SPBU. \"Tadi (kemarin,red) kita sudah melakukan penggalian sebanyak dua lobang untuk memeriksa sambungan pipa distribusi BBM kita dari tangki pendam ke mesin nozel pengecor. Sedalam 60 cm digali, sama sekali tidak ada kebocoran. Namun, masih ada 2 sambungan pipa lagi yang belum kita gali,\" kata pengelola SPBU Pasar Kepahiang, M Fajri Fadillah, kemarin. Dikatakannya, sambungan pipa distribusi BBM dari tangki pendam ke mesin nozel tertanam di kedalaman sekitar 60 cm dengan diberikan proteksi pengaman selain pipa juga dicor dengan semen, sehingga jika bocor tidak langsung merembes keluar. \"Pipa penyalur ini sudah dirancang dan dibalut dengan semen cor, dan kita lihat sendiri bahwa pipa penyalur ini tidak mengalami kebocoran,\" jelasnya. Menurutnya, mengenai kemungkinan adanya kebocoran pada tangki pendam BMM di SPBU yang dikelolanya, hal tersebut dipastikan tidak akan terjadi. Ini lantaran pihaknya terus melakukan pengukuran, dan hasilnya tidak ada pengurangan BBM secara signifikan. \"Kita setiap pagi melakukan pengukuran dan BBM yang tersimpan pada tangki pendam tidak berkurang, hanya terjadi penyusutan penguapan saja dan itu biasa terjadi,\" tambahnya. Dijelaskannya, kondisi Kepahiang yang termasuk daerah yang rawan gempa, harus juga mendapat perhatian dari masyarakat. Karena bisa saja terjadinya gempa itu mengakibatkan konstruksi bagunan dan beberapa tanki SPBU mengalami pergeseran. \"Kalau tengki pendam memang tidak cek, karena bisa dilakukan dengan cara pengukuran saja, sedangkan salah satu mesin nozel yang dituding bocor juga sudah tidak gunakan,\" tandasnya. Sementara itu, salah satu warga yang sumurnya tercemar Yani (67) menuturkan, mereka sudah tidak tahan lagi dengan adanya pencemaran ini yang menurutnya sangat merugikan, karena mengeluarkan bau menyengat dan tidak bisa dikonsumsi. Menurut Yani apapun penyebabnya pihak terkait harus mencari tahu dan jangan dibiarkan berlarut-larut, jika perlu pertamina turun tangan. \"Kita sempat dijanjikan akan dibuatkan sumur bor oleh pihak SPBU, tapi saya kira tidak cukup itu karena pencemaran ini harus segara dihentikan, selain itu pihak SPBU juga harus ganti rugi kepada warga yang menjadi korban,\" tandasnya. (505)

Tags :
Kategori :

Terkait