Amin Hidayat, Penderita Hepatitis A

Kamis 22-08-2013,13:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Menderita Sejak Lahir, Butuh Bantuan Dermawan Amin Hidayat (15), bungsu dari 6 bersaudara  buah hati pasangan  Widodo dan Sumarni ini tak bisa hidup normal layaknya anak seusianya.  Amin yang tinggal di Unit 7 Desa Giri Mulya Bengkulu Utara kini dalam kondisi kritis.  Ia harus dirawat di RS Hana Caritas Arga Makmur, Bengkulu Utara. Akibat penyakit Hepatitis A yang dideritanya sejak lahir. Penyakit itu membuat pertumbuhan tubuh Amin tidak normal, berat badannya kini hanya 13 Kg seperti anak berusia sekitar 7 tahun, sementara Amin kini sudah berusia 15 tahun.   Tentu perawatan dirumah sakit sangat mahal, terlebih Amin tak memiliki Kartu Askeskin. Amin yang kini sedang lemah membutuhkan bantuan dari para dermawan. ================================================================= ZALMI HERAWATI ,

Kota Bengkulu   

==================================================================

\'\'ADIK saya oleh dokter divonis menderita Hepatitis A. Setelah lebaran Idul Fitri lalu ia sakit-sakitan lagi dan kemarin malam kondisinya drop. Saya langsung bawa dia ke RS Hana Caritas Argamakmur. Kini kondisi adik saya sedang kritis,  di rumah sakit dia dijaga oleh ibu dan istri saya,\'\' ujar Kakak Amin Hidayat, Ari Sumedi (35) dengan nada sedih pada BE, kemarin. Bahkan kondisi Amin yang kini dirawat di rumah sakit semakin memprihatinkan HB darahnya hanya 2, padahal untuk orang normal HB itu minimal 12. Amin pun harus transfusi darah secara berkala setiap waktu. Penyakit itu telah membuat Amin kehilangan masa anak-anaknya. Sejak kecil ia selalu di rumah saja. Bahkan Amin pun tidak bersekolah. Kalaupun ia bisa menulis dan membaca, itu karena ia belajar dengan kakaknya di rumah. Semakin lama Hepatitis A itu semakin menggerogoti kesehatan Amin.  Bila sakitnya sedang kambuh, Amin merasakan perutnya sangat sakit dan membuncit. Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat orangtua Amin tak bisa membawa anak kesayangannya itu mendapatkan pengobatan layak.  Ayah Amin, Widodo hanya berprofesi sebagai buruh di desanya. Sehingga ia hanya bisa mengobati Amin semampunya saja. Selama ini bila penyakitnya  kambuh, Amin hanya dibawa berobat ke Puskesmas dan ke dokter saja. \'\'Baru kemarin malam Amin dibawa ke rumah sakit. Saya yang membawanya. Itu modal nekat saja, sebagai anak tertua saya merasa bertanggung jawab pada adik bungsu saya itu. Walaupun ekonomi tak mendukung tetap saya paksakan membawanya ke rumah sakit,\'\' katanya. Ari Sumedi menuturkan, dulu keluarganya pernah mendapatkan surat keterangan miskin dari desa tempatnya tinggal. Namun kini fasilitas itu tak mereka dapatkan lagi. Sementara mereka tetap membutuhkan surat itu untuk pengobatan Amin. Atas kondisi ini Ari Sumedi berharap ada pihak yang mau peduli membantu meringankan penderitaan adik serta keluarganya tersebut.  Amin dan keluarga sangat membutuhkan bantuan baik itu  dari Pemda, Dinas Kesehatan maupun dari masyarakat. \'\'Harapan kami semoga ada yang berbaik hati mau membantu,\'\' ucap Ari Sumedi penuh harap. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait