MUKOMUKO,BE – Masyarakat di Mukomuko saat ini mengeluhkan ambulance yang ada di Puskesmas di daerah ini sudah tidak layak digunakan lagi. Fisik ambulance sudah jelek dan mesinnya pun ada kerusakan. Akibatnya ambulance itu tidak nyaman untuk dikendarai dan membahayakan. Terlebih bila membawa pasien yang kritis ke Puskesmas atau ke rumah sakit. Parahnya ambulance yang tak layak itu terdapat hampir disemua Puskesmas sudah tidak layak.
Hal ini telah dilaporkan masyarakat ke Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mukomuko, Sabrin SSos melalui Kabid Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas), Junharto SKM dan menjadi temui Dinkes saat Inspeksi mendadak bidan dan petugas medis usai libur lebaran Idul Fitri lalu.
\'\'Hasil Sidak secara umum pelayanan medis baik, tidak ada warga yang mengelih. Namun kendala yang dihadapi sejumlah Puskesmas di daerah itu tidak adanya mobil ambulance. Ambulance yang ada di Puskesmas itu dinilai sudah tak layak lagi digunakan membawa pasien. Namun, karena pengganti ambulance yang baru belum ada terpaksa ambulance itu tetap dipakai juga.\'\'
Sebenarnya Pemkab Mukomuko telah membeli sejumlah ambulance baru, sebagai pengganti ambulance yang lama tersebut. Namun sayangnya, hingga kini Puskesmas itu belum juga diserahkan ke Puskesmas.
“Harapan kita ambulance yang telah dibeli oleh Pemda melalui bagian umum Setdakab sesegera mungkin dibagikan. Ini untuk memberikan pelayanan lebih maksimal kepada masyarakat, khususnya untuk membawa para pasien,” harapnya.
Dua Bidan Ditegur
Disisi lain, hasil Inspeksi mendadak tersebut, Dinkes juga menegur 2 orang oknum Bidan desa (Desa), yang melalaikan tugasnya. Bides itu bertugas di wilayah Desa Lubuk Sanai kecamatan XIV Koto. Bidan ini tidak tinggal di desa tempat mereka bertugas, sebagaimana peraturan yang harus dipatuhi Bides. Mereka justru tinggal di kampung halamannya masing-masing.
“Dari hasil Sidak di 17 Puskesmas hanya dua bidan yang kita tegur,” ujar Plt Kadinkes Kabupaten, Sabrin SSos melalui Kabid Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas), Junharto SKM.
Kedua Bidan itu terlambat masuk kantor setelah mendapatkan izin mudik lebaran bersama keluarga besarnya ke kampung halaman mereka masing – masing. Namun begitu, kata Sabrin, selama awal masuk kerja pasca lebaran hingga kemarin (15/8), pelayanan medis secara umum tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dinkes tidak menemukan adanya laporan pelayanan dari masyarakat yang mengecewakan.
Kadinkes juga mengimbau seluruh tenaga kesehatan di jajarannya tetap menjalankan tugas sebaik mungkin. Karena tugas pelayanan bersentuhan dengan masyarakat dan tidak boleh lengah. “Pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan, wajib langsung ditangani dengan cepat, terutama pasien yang kritis,” ungkapnya. (900)