KEPAHIANG, BE - Sejumlah warga di sekitaran Pasar Kepahiang tepatnya di jalan Abu Hanifah mengeluh air sumur tercemari minyak (BBM). Mereka menduga minyak tersebut berasal dari tanki SPBU yang mengalami kebocoran.
Pantauan BE, ada sebanyak 4 kepala keluarga (KK) yang mengeluhkan tercemarnya sumur, yakni rumah keluarga Lili (39), Pak Sam (45), Yani (70)dan rumah milik penjahit Sam Mahkota (50).
\"Sebenarnya pada sekitar 2 minggu sebelum puaso kemarin sudah terjadi pencemaran air sumur kami ini, dan pada waktu itu sudah dibersihkan tapi kini masih ngulang lagi. Kami inginkan pihak SPBU bertanggung jawab karena kami bisa pastikan minyak pada air sumur kami ini karena salah satu tanki SPBU ada yang bocor,\" ujar Lili kemarin.
Dikatakannya, dirinya bersama suaminya sudah memberitahukan hal tersebut kepada pihak SPBU. Namun pihak SPBU sendiri menyangkal kalau pencemaran sumur tersebut disebabkan dari SPBU. \"Mereka menyangkal bahkan menuding kita memasukkan sendiri BBM ke dalam sumur,\" ujarnya.
Tak hanya itu untuk meyakinkan, Lili sempat mengambil sedikit sampel minyak yang disaring dari sumurnya untuk dibakar dengan menggunakan korek api. Ternyata benar saja begitu disulutkan korek api, minyak ditumpakan ketanah langsung terbakar. \"Kita bisa lihat sendiri, ini apakah BBM atau bukan, karena ketika disulut korek api cepat sekali terbakar,\" tukasnya.
Senada juga diungkapkan Sam, menurutnya dirinya tidak terima karena sumurnya sudah tercemar oleh BBM, bahkan Sam meminta agar pihak SPBU bertanggung jawab, bahkan sam meminta agar SPBU itu ditutup.
\"Siapapun yang menyebabkan pencemaran ini harus bertanggung jawab, kalau sampai terbakar rumah kami ini siapa yang akan tanggung jawab,\" kesal Sam.
Ia berharap agar pihak yang terkait cepat mengambil tindakan. Jangan sampai semua masyarakat disekiyar SPBU ini menjadi korban. \"Jika tidak ada tindak lanjutnya kami akan mengadukan nasib kami kepada bapak bupati,\" tegasnya.
Sementara itu salah satu petugas SPBU Pasar Kepahiang Surya, ketika dikonfirmasi menerangkan, jika SPBU memiliki 4 buah tangki kapasitas 15 ton. Salah satunya digunakan untuk solar. Surya juga tak menampik jika salah satu mesin pompa BBM jenis premium sejak bulan puasa lalu sudah tidak difungsikan. Ini lantaran menurut Surya mesin tersebut tidak pas (tera) ukuran literannya sehingga membuat SPBU mengalami kerugian. \"Salah satu mesin itu tidak kita gunakan karena literanya berlebih. Kami mengalami kerugian sehingga tidak digunakan untuk sementara,\" terang Surya.
Menurutnya, terkait tudingan warga yang mengatakan pencemaran sumur tersebut diakibatkan dari kebocoran tangki SPBU, Surya tidak bisa berkomentar banyak. Sebab atasanya sedang berada di luar kota.\"Yang harusnya berkomentar itu atasan kami, tapi beliau sedang keluar kota dan HP tidak bisa dihubungi,\" jelasnya.
Sehubungan dengan tercemarnya sumur warga tersebut Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kepahiang telah menurunkan tim untuk mengambil sampel air sumur warga untuk dibawa ke Bapelkes Provinsi Bengkulu. \"Sampel air nya sudah kita ambil dan kita masih menunggu hasil dari Bapelkes Provinsi Bengkulu,\" ujar Kepala BLH Idrus SSOs. (505)