Pendidikan Bukan Bisnis

KEPAHIANG, BE - Bupati Drs H Bando Amin C Kader MM meminta kegiatan pendidikan khususnya di Kepahiang tak dijadikan ajang bisnis bagi guru maupun penjabat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara halal bihalal di Disdikpora Kepahiang Selasa (13/8) kemarin. \"Pendidikan itu merupakan salah satu bentuk pengabdian guru, dimana pengabdian yang dimaksud sangatlah bagi terutama bagi masyarakat dan negara. Jadi dalam pendidikan itu sebenarnya tidak ada yang namanya hitung-hitungan ekonomis, terlebih lagi bisnis. Makanya dalam pengabdian itu yang paling utama diperlukan yakni keikhlasan,\" papar Bando Amin. Dikatakannya, pendidikan itu merupakan pengabdian yang didalamnya terdapat tugas dan tanggungjawab seorang guru. Jadi yang namanya tugas, maka seorang tenaga pendidik jangan dijadikan ajang bisnis. \"Maksudnya pengabdian jangan sampai dijadikan bisnis oleh guru. Coba saja pikir sendiri, pendidikan merupakan pengabdian kalau dijadikan bisnis secara otomatis tidak nyambung dan akhirnya bisa konselt di badan,\" jelasnya. Menurutnya, untuk mengatasi hal sedemikian salah satu diantaranya pada saat memberikan pengabdian harus dengan ikhlas seperti yang dijelaskan tadi. Selama tidak ikhlas pasti pengabdian yang diberikan tidak akan maksimal. \"Seharusnya para guru di kabupaten kita ini bisa meniru pernah Muslimah yang seorang guru honorer dalam film layar lebar Laskar Pelangi. Yang mana guru itu tidak digaji, namun anak didiknya sampai mengenyam pendidikan di Prancis,\" kata Bando. Bando menambahkan, karena Muslimah itu ikhlas dalam mengabdi, namun Muslimah tetap bangga atas pengabdian yang telah diberikannya. Terang saja kondisi seperti itu berbanding terbalik dengan guru di kabupaten Kepahiang ini. \"Bagaimana tidak, sudah diberikan gaji, sertifikasi, ditambah lagi memiliki kendaraan baik motor ataupun mobil. Akan tapi kinerjanya terhadap dunia pendidikan belum maksimal,\" tandasnya. (505)