Gerardo Martino, Pelatih Baru Barcelona

Rabu 24-07-2013,07:52 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Saat pengunduran diri Tito Vilanova diumumkan direksi Barcelona akhir pekan lalu, fans sepakbola dan media massa sontak membahas figur yang paling tepat meneruskan tongkat kepelatihan Camp Nou.

Presiden Sandro Rosell, wakil presiden Josep Maria Bartolomeu, dan direktur olahraga Andoni Zubizarreta sebenarnya sudah mengantungi nama kandidat yang diinginkan, tetapi barangkali tidak ada yang menjagokan seorang pelatih berusia 50 tahun bernama Gerardo Martino yang muncul sebagai pengganti Vilanova. Selasa (23/7) ini, pengumuman resmi akhirnya dilansir Barcelona setelah sehari sebelumnya penunjukan Martino sudah ramai-ramai diberitakan media massa Spanyol. Martino sepakat dengan kontrak berdurasi dua tahun di Barcelona dan akan membawa serta dua staf kepercayaannya ke Camp Nou, yaitu Elvio Paolorosso dan Jorge Pautasso. Zubizarreta kabarnya lebih sreg jika Barcelona berupaya mendekati Luis Enrique, yang kenal dengan budaya klub dan pernah menangani tim Barcelona B. Namun, salah satu hambatannya adalah Barcelona harus membayar kompensasi sebesar €3 juta karena Enrique baru saja menyepakati kontrak melatih Celta Vigo. Rosell dan Bartolomeu memilih Martino, pria yang sudah dikenal Rosell sejak sebuah undangan makan malam di sela-sela Piala Dunia tiga tahun lalu. Ketiga petinggi Barcelona itu akhirnya berembuk dan setuju membawa nama Martino untuk disahkan kepada anggota dewan direksi. Segalanya berjalan cepat dan seiring keberangkatan Martino dari kediamannya di Rosario, Argentina, keputusan akhir pun muncul.

Apakah Martino figur yang tepat dalam menangani Barcelona? Tugas menangani salah satu tim terbaik dunia ini merupakan jabatan melatih pertamanya di luar Amerika Latin. Sejak mulai melatih pada 1998, Martino menghabiskan lima tahun menukangi timnas Paraguay dengan prestasi mencapai delapan besar Piala Dunia 2010 dan final Copa America 2011. Setahun selepasnya dia pindah melatih klub yang membesarkannya sebagai pemain, Newell\'s Old Boys, sebelum mundur musim panas ini untuk mencari tantangan baru.

Mirip seperti saat Frank Rijkaard, Pep Guardiola, dan Tito Vilanova ditunjuk menjadi pelatih, kapasitas Martino dalam menangani tim selevel Barcelona dipertanyakan. Setidaknya garansi Martino dapat bersaing bersama Blaugrana musim 2013/14 diberikan Cesar Luis Menotti. \"Tidak heran kalau dia menembus level top. Dia menjadikan Newell\'s sebagai salah satu tim yang berpenampilan paling atraktif di Argentina\", ujar pelatih yang juga pernah menangani Barcelona itu. Gaya melatih Martino kerap dibandingkan dengan gurunya, Marcelo Bielsa. Ketika Newell\'s melaju ke final Copa Libertadores 1993 untuk kemudian kalah adu penalti dari Sao Paulo, Martino menjadi andalan lini tengah tim Bielsa. Martino belakangan dikenal sebagai penganut paham \"Bielsista\" meski memiliki pendekatan yang lebih pragmatis dibandingkan sang guru. Inilah yang mengaitkan Martino dengan Barcelona. Sebelum memutuskan banting setir menjadi pelatih, Guardiola pernah mengunjungi Bielsa dan mereka memperbincangkan seluk beluk sepakbola selama sebelas jam. Guardiola terkesan dengan ilmu permainan menekan tempo tinggi dan penguasaan bola yang dominan sehingga menjuluki Bielsa, \"pelatih terbaik di dunia\". Permainan menekan tempo tinggi dan penguasaan bola juga menjadi ciri khas kepelatihan Martino. Hanya, pelatih yang akrab disapa \"Tata\" ini kerap mengadaptasi taktik sesuai dengan lawan yang dihadapi. Martino setuju dengan prinsip \"pertahanan terbaik adalah menyerang\", tetapi untuk menyerang, lini pertahanan harus lebih dahulu memberikan rasa aman. Meraih satu kemenangan dan tiga kali imbang dalam lima pertandingan, Paraguay mampu mencapai babak delapan besar Piala Dunia 2010 dengan rekor gol 3-2. Martino dikenal tak ragu melakukan pendekatan personal kepada para pemain, termasuk kepada mereka yang bukan pemain reguler. Jalur komunikasi selalu dibukanya. Secara tekun dia selalu mencari taktik terbaik supaya kualitas pemain yang dimiliki dapat muncul secara maksimal. Bahkan, seperti diakui Elvio Paolorosso, Martino juga mempelajari kebiasaan dan gaya hidup para pemainnya di luar lapangan. Karakter Martino menyukai tantangan. Saat setuju menangani Newell\'s tahun lalu, dia tanpa segan menyerang budaya sepakbola Argentina yang dinilai \"kotor\" dan kerap lebih mengandalkan kekuatan fisik ketimbang aspek lain. \"Sepakbola indah dibenci. Ada yang akan bilang sebuah pertandingan berjalan buruk dan berakhir 2-1, tapi ada orang-orang lain yang merasa itu pertandingan hebat,\" sergahnya. Martino membuktikan omongan itu dengan membawa Newell\'s, yang finis di peringkat ke-18 pada musim sebelumnya, menjadi tim papan atas Apertura dan Clausura liga Argentina. Newell\'s mencetak 40 gol dalam 19 pertandingan Clausura, kalah gol tandang dari Velez Sarsfield di grand final liga, dan lolos hingga semi-final Copa Libertadores. Lalu, akan seperti apa wajah Barcelona bersama Martino? Barcelona rasanya masih akan memperagakan permainan atraktif dan menekan di wilayah pertandingan lawan, tetapi dengan perhatian khusus di sektor belakang. Gelandang pekerja seperti Javier Mascherano kini berpeluang memperoleh peran lebih besar sebagai penyeimbang lini tengah. Kegemaran Martino memerhatikan hal-hal detail juga akan membuat Barcelona mengatasi kelemahan mereka saat menghadapi set-piece dan bola-bola udara dari lawan. Satu poin khusus perlu dicatat pula. Kehadiran Martino akan memberikan rasa nyaman bagi Lionel Messi. Saat masih bermain, Martino merupakan legenda Newell\'s dan idola ayah Lionel, Jorge. Martino dan Messi sama-sama lahir dan besar di Rosario. Semasa kecil, Messi pernah pula masuk akademi Newell\'s sebelum akhirnya dilamar Barcelona. Tidak heran jika Messi menyambut baik saat muncul spekulasi Martino sebagai calon pelatih Barcelona. \"Dia pelatih hebat dan membuktikan kemampuan di Clausura. Saya menyukainya,\" ujar sang bintang. Sekarang, meminjam istilah media massa Spanyol, dunia sepakbola boleh mengantisipasi kedatangan sepakbola \"tiki Tata\" dari Camp Nou.(goal.com)

10 Fakta Gerardo Martino

1. Penganut paham Bielsista; 2. Filosofi menekan pertahanan lawan; 3. Formasi 4-3-3 dengan variasi; 4. Motivator ulung; 5. Perhatian pada detail; 6. Mengutamakan kolektivitas; 7. Permainan bola pendek mulai dari kiper; 8. Strategi bola udara; 9. Memilih mengenakan tracksuit, bukan jas; 10. Sikap rendah hati dan sederhana.  

Tags :
Kategori :

Terkait