Drs Maizuardi MPd

Minggu 21-07-2013,10:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Kepala Dispora Provinsi, Dulu Merintis, Sekarang Memimpin KEPALA Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu, Drs Maizuardi MPd baru menjabat sejak Juni 2013 lalu. Namun perannya memajukan Dispora tidak diragukan lagi. Ia dulunya merupakan salah satu perintis Dispora di Provinsi Bengkulu. Sejak Dispora berdiri 2001 lalu, ia langsung dipercaya menjadi Kasubdin Kepemudaan. Maizuardi mengawali kariernya di dunia olahraga sejak duduk di bangku sekolah sebagai atlet. Saat SMA, ia menjadi atlet bola volly di Sumatra Barat (Sumbar). Berkat kepandaiannya bermain volly, ia kemudian masuk Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Padang. Kuliah diselesaikannya 1987. Kemudian, 1988 ia menjadi tenaga honorer Kanwil Dekdikbud Provinsi Jambi. Selagi honor itu, ia mengikuti seleksi penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan lulus. Karier awal sebagai PNS dimulai dari guru olahraga di SMAN 2 Bengkulu hingga 1993. Selama 4 tahun menjadi bagian kaum ‘Oemar Bakrie’, Maizuardi mulai dipercaya menjadi pejabat struktural. Pertama ia menduduki Plh Kasi Pembinaan Kesiswaan di Kanwil Dikbud Provinsi Bengkulu. Setahun kemudian, menjadi jabatannya pun didefinitifkan hingga 1998. Kemudian dipercaya menjadi Kasi Bina Program Bidang Keolahragaan hingga 2000. Jabatan eselon III diembannya kemudian, Kabid Generasi Muda di Kanwil Dikbud Provinsi Bengkulu. Seiring era otonomi daerah bergulir, Pemprov Bengkulu membentuk Dispora, sebagai pecahan Dinas Dikbud. \"Pada saat berdirinya Dispora ini, saya diminta Gubernur Hasan Zen ikut mendirikannya bersama tiga rekan lainnya. Yaitu Dedi Kusnadi dan Dr Tarmidji, yang keduanya saat ini sudah di Kementerian Olahraga,\" kenang Maizuardi. Sejak berdiri Dispora itu, ia kemudian dipercaya menjadi Kasubdin Kepemudaan hingga akhir 2008. Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi Kabid Olahraga dan Prestasi hingga 2011. Setelah itu ia menjabat Kabid Pemberdayaan Olahraga sampai  Juni 2013 lalu. Lantas, sejak Juni itu pula Gubernur Junaidi Hamsyah memberikan kepercayaan kepadanya memimpin dinas yang dirintisnya sejak awal itu. Posisi Maizuardi menjadi Kepala Dispora itu menggantikan Drs Septemilian yang dimutasi menjadi Kadisnakertrans Provinsi. Berlatar belakang atlet dan pendidikan keolahgaraan itu, diyakini ia mampu membawa prestasi gemilang keolahragaan di bumi Raflesia ini. Selain itu, Maizuardi juga  merupakan Kepala Dispora yang berlatar pendidikan olahraga sekaligus atlet. \"Sifat optimis memang harus dimiliki seorang olahragawan, misalnya dalam pertandingan sebelum peluit panjang berbunyi, kita harus tetap optimis bisa memenangkan pertandingan,\" jelas Maizuardi. Selain optimis, di dalam dirinya juga selalu ia tanamkan sikap berpikir positif. Terutama dalam menjalani pekerjaan. Hal tersebut karena ia selalu meyakini, sesuatu yang dilakukannya pasti akan meraih hasil. \"Setiap melakukan pekerjaan kita harus selalu mengoptimalkan kemampuan yang kita miliki, sehingga hasil yang kita dapatkan pasti akan memuaskan,\" papar Maizuardi. Tiga Pilar Meraih Prestasi Menurut Maizuardi, jika Bengkulu ingin berprestasi dan mampu berbicara di dunia olahraga baik nasional maupun internasional, maka harus mempersiapkan tiga pilar penting. Pertama, sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan memiliki bakat olahraga. Kedua, katanya, sarana prasarana dan ketiga, kompetisi yang memadai untuk mengasah kemampuan atlet. Bagi Maizuardi, dalam menjaring SDM yang berkualitas, Dispora di bawah pimpinannya kini telah menyusun program mencari bibit-bibit atlet yang berkualitas di Bengkulu. \"Jangankan tuan rumah PON, Porwil pun kita tidak pernah karena kita tidak memiliki stadion utama yang memenuhi standar. Bahkan kita sangat malu karena kita kalah dengan provinsi yang pemekarannya di bawah Bengkulu seperti babel dan Kepri,\" terang Maizuardi. Katanya, keinginan Bengkulu memiliki stadion utama tidak akan lama lagi, karena saat ini pemerintah provinsi sedang mengajukan proposal ke Kemenpora untuk membangun eks lokasi MTQ di kawasan Air sebakul menjadi Stadion Utama Bengkulu. Nantinya, di stadion dengan kapasitas puluhan ribu penonton yang dilengkapi lintasan lari sintetis dan gelanggang kreatifitas. Di lokasi eks STQ pula, lanjutnya, akan dibangun mess atlet. Jika program itu sudah terealisasi, nanti akan menjadi salah satu pendorong kemajuan ekonomi Bengkulu. Diakuinya, pengajuan proposal tersebut mendapat dukungan kuat dari PWI Pusat dan PWI Bengkulu. \"Karena program pembangunan stadion utama ini merupakan bagian dari dukungan Dispora terhadap pergelaran HPN 2014 yang dilaksanakan di Bengkulu ini, maka Baik PWI pusat maupun PWI Bengkulu mendukung dengan memberikan surat rekomendasi pada proposal yang kita ajukan,\" jelas Maizuardi. (Ari)

Tags :
Kategori :

Terkait