KOTA BINTUHAN,BE – Program bantuan pengembangan tanaman ubi dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI sebesar Rp 350 juta sampai saat ini masih belum berjalan. Padahal, program pengembangan ubi yang garap dilahan warga transmigrasi Tanjung Agung Babat seluas 50 hektar, sudah harus terlaksana. \"Memang belum berjalan karena saat ini masih dalam verifikasi lahan, dan kelompok yang ada dilokasi tran. Jika semuanya sudah selesai maka pihaknya akan segera melaksanakanya,\" Kata Kadis Pertanian Asmawan SSos melalui Kabid Holtikultura Sofiarti SP, kemarin. Disamping itu juga, kata Sofi, pengembangan ubi masih tahap pembelian bibit, pupuk dan sarana prasarana yang diperlukan. Walaupun agak lambat namun proses tersebut tengah berjalan. Dengan demikian pihaknya masih menunggu tahapan pupuk dan bibit ubi akan segera datang. \"Pembelian bibit dan pupuk sudah ada yang menanganinya yakni pihak ketiga, namun dalam minggu ini akan segera selesai,\" jelasnya. Disisi lain, untuk pemilihan lokasi trans Tanjung Agung sebagai lokasi penanaman juga tidak lepas dengan keinginan untuk pemberdayaan warga transmigrasi. Selain itu, melalui gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), diharapkan nanti akan memicu warga dapat menjadikan komoditi andalan yang dikembangkan. “Saat ini lagi proses verifikasi kelompok tani, setidaknya ada 7 kelompok tani yang akan melakukan pengmbangan ubi diwilayah tran. Namun berapa nilai dana untuk kelompok saat ini masih dimusyawarahkan,\" jelasnya. Sementara itu, anggota DPRD Kaur Siswono mengatakan bahwa pengembangan bibit ubi ini harus benar-benar dilakukan dengan administrasi yang baik. Soal pembelian bibit, dimana lokasi, dan berapa harganya. Karena untuk membuat bibit ubi sebenarnya cukup mudah dan praktis. \"Kita minta Dinas Pertanian harus tranparan dalam melakukan pengembangan bibit ubi ini, jika tidak sesuai maka akan ada sanksi,\" jelasnya.(823)
Pengembangan Ubi Trans Babat Belum Jalan
Kamis 27-06-2013,19:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :