JAKARTA, BE - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap total 20 terduga teroris sejak Selasa (7/5) hingga Rabu malam (8/5). Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar pada Selasa lalu penangkapan di lakukan di area Meruya, Jakarta Selatan dan seputaran Serpong. Terduga yang tak disebutkan identitasnya oleh Boy ini adalah anggota dari kelompok Abu Roban, pentolan terduga teroris yang ditangkap di Batang, Jawa Tengah.
\"Dari mereka terdapat revolver dan pelurunya, sejumlah uang dan perhiasan. Saat itu juga ditangkkap Abu Roban,\" ujar Boy dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis, (9/5).
Selanjutnya, penangkapan dilakukan di wilayah Bandung yang berlangsung hingga malam tadi. Beberapa nama yang disebut dalam penangkapan itu di antaranya William Maksum alias Acum, Budi alias Angga, dan Haris alias Jamrud. Dari sejumlah penangkapan itu ditemukan barang bukti berupa revolver,dan pelurunya,komputer, kamera, senjata tajam, senjata api dan bom pipa.
Penangkapan lainnya dilakukan di Kebumen sejak pukul 20.00 di Kutowinangun. Dari peristiwa malam tadi, Boy mengaku Densus 88 mendapat perlawanan dari para terduga teroris. Namun, tetap berhasil menangkap 2 terduga teroris.
\"Jadi proses penangkapan ini akhirnya tiga orang meninggal dunia. Total yang kita tangkap ada 20 orang. 13 diantaranya hidup. Yang meninggal satu orang di Kebumen, tiga orang di Bandung dan tiga di Kendal,\" tandas Boy.
Rampok Bank Kumpulan terduga teroris di bawah arahan Abu Roban yang ditangkap di Bandung dan beberapa kota lainnya, Rabu (8/5) diketahui mencari dana untuk beraksi dengan melakukan perampokan di bank. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
\"Mereka ini pernah melakukan aksi mengumpulkan dana dengaan perampokan yakni BRI di Batang, Kebumen,dan Lampung. Ini antara lain catatan kejahatan yang terungkap dati mereka,\" tutur Boy.
Perampokan dilakukan dengan perlengkapan senjata api dan senjata tajjam yang dimiliki kelompok ini. Dari data yang dibeberkan Polri, kelompok terduga teroris di Jakarta terdiri dari Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Iman. Senjata yang dimiliki satu senjata api revolver dan 20 butir peluru. Barang yang disita di antaranya beberapa perhiasan, laptop, handphone, dan uang hasil fai sekitar Rp 30 juta.
Di wilayah Kendal, Jawa Tengah, Densus 88 Antiteror mengamankan Abu Roban yang tewas saat itu juga, Puryanto, dan Iwan. Batang bukti yang diperoleh satu senjata api FN, 6 butir peluru, satu revolver dan 3 butir peluru serta note book, flash disc.
Sedangkan di wilayah Kebumen, terduga teroris yang ditangkap adalah Farel, Wagiono, Slamet, dan Budi. Tiga lainnya meninggal yaitu Bastari, Toni, dan Bayu alias Ucup. Saat penangkapan Densus menyita 3 senjata api revolver, 54 butir peluru, 3 bom pipa, 1 granat manggis, 4 motor, laptop, 5 handphone, 2 HT, peta dan denah sketsa target.
Sementara di Bandung, Densus 88 mengamankan William Maksum alias Acum aliaas Dadang. Dari Acum disita barang bukti antara lain pistol jenis browning rakitan, magazin 1 buah, amunisi kaliber 3.8 spc 200 butir, amunisi 9mm 80 butir dan uang Tunai Rp. 6 juta. Selain itu juga disita pisau genggam, handphonedua unit, kamera satu unit, modem dua unit dan satu senpi jenis revolver.
Selain Acum alias Dadang, Densus 88 juga membekuk Haris Fauzi alias Jablud, dan tiga lainnya yang tewas yaitu Budi alias Angga Bang Junet alias Encek, serta Sarame.
Kelompok ini, merupakan sisa kelompok Abu Omar dan Autad Rawa. Pengakuan sementara, mereka melakukan pencarian dana untuk mendukung Mujahidin Indonesia Timur di Poso Pimpinan Autat Rawa dan Santoso, \"Perampokan di BRI Batang hasilnya Rp 790 juta, BRI Grobokan hasil Rp 630 juta dan BRI Lampung hasil Rp 460 juta. Mereka juga lakukan percobaan pembakaran Pasar Glodok Jakarta. Kita masih menelusuri lagi siapa yang menerima aliran dana ini,\" tandas Boy. (flo/jpnn)