Pemilihan umum bakal digelar Malaysia Ahad pekan ini menjadi puncak perseteruan dua politikus: Perdana Menteri Najib Razak, komandan Barisan Nasional, dan Anwar Ibrahim, pemimpin oposisi dari Pakatan Rakyat. Banyak pihak memperkirakan ini bakal menjadi pesta demokrasi paling sengit sejak negara itu merdeka 56 tahun lalu, seperti dilaporkan stasiun televisi Aljazeera Selasa lalu. Lima tahun terakhir, keduanya saling jegal lewat media dan hukum. Najib menuding Anwar bersodomi. Kali ini korbannya adalah bekas asisten pribadi Anwar, Mohamad Saiful Bukhari Azlan. Namun, Pengadilan Tinggi memutuskan tuduhan itu tidak terbukti. Tuduhan serupa pernah dilontarkan pemimpin legendaris Mahathir Mohamad pada 1998. Dakwaan ini yang membuat Anwar ditahan enam tahun. Mahathir juga memecat dia dari jabatan wakil perdana menteri sekaligus menteri keuangan. Pengadilan Tinggi tahun lalu menetapkan tuduhan sodomi ini juga tidak berdasar. Anwar membalas. Dia menuding Najib terlibat korupsi dan berhubungan dengan Zionis lantaran menyewa APCO buat memperbaiki citranya. Ini merupakan perusahaan konsultansi komunikasi berkantor pusat di Ibu Kota Washington DC, Amerika Serikat. Salah satu pentolannya adalah mantan Duta Besar Israel buat Amerika Itamar Rabinovich. Akhir Maret 2010, dia menganggap konsep 1Malaysia dilontarkan Najib meniru One Israel selalu digaungkan oleh Ehud Barak akhirnya menjadi perdana menteri negara Zionis itu pada 1999. Najib juga dianggap terlibat pembunuhan model berdarah Mongolia Shaariibuugiin Altantuyaa. Najib menyimpulkan kalau oposisi menang, ekonomi Malaysia bisa hancur. Anwar balik menuding jika Barisan Nasional terus berkuasa, korupsi kian merajalela dan ketegangan antar etnis baka terus terpelihara. Lima tahun lalu, Pakatan Rakyat - gabungan dari PKR (Partai Keadilan Rakyat), PAS (Partai Islam se-Malaysia) dan DAP (Partai Aksi Demokratik) - mengejutkan Barisan nasional karena untuk pertama kali berhasil mematahkan dominasi perolehan dua pertiga kursi di parlemen. Mereka meraup 82 dari 222 kursi di parlemen dan berkuasa di lima negara bagian, yakni Kedah, Kelantan, Perak, Penang, dan Selangor (akhirnya berkurang satu lantaran tiga politikus oposisi di Negara Bagian perak membelot). Jajak pendapat terakhir menunjukkan oposisi bisa mengalahkan penguasa. Sebab itu Anwar yakin bisa memenangkan pemilihan umum. \"Insya Allah kami akan berhasil. Rakyat sudah muak dengan penguasa semi otoriter yang mengontrol media, arogan, dan korupsinya merajalela,\" kata Anwar di kantor oposisi di Ibu Kota Kuala Lumpur, seperti dilansir surat kabar The National kemarin. Menang sudah menjadi keharusan bagi keduanya. Bila Najib unggul, dominasi Barisan Nasional bakal terus berlanjut entah sampai kapan. Kalau dia kalah, oposisi bisa mengubah wajah Malaysia menjadi lebih bebas dan demokratis.
Seteru Pamungkas Dua Politikus Negara Jiran
Kamis 02-05-2013,09:43 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :