MUKOMUKO, BE – Kelangkaan BBM yang terjadi sejak seminggu lalu berdampak terhadap kehidupan para nelayan. Salah satu wilayah yang paling besar terkena dampak tersebut yaitu Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya. Sudah sejak seminggu ini penghasilan nelayan di wilayah itu mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Mukomuko, Alazadini SIP. Akibat kelangkaan BBM, nelayan menjadi jarang menangkap ikan ke laut karena BBM yang akan digunakan untuk melaut sangat sulit ditemukan, kalaupun ada tidak sesuai dengan kebutuhan. \"Nelayan terkendala dengan BBM. Kalaupun ada para nelayan yang melaut, itupun hanya sebatas satu atau dua mil saja. Padahal biasanya bisa mencapai empat atau lima mil,\" jelasnya.
Ditambahkannya, untuk mencari ikan di laut dengan jarak 4 Mil, paling tidak diperlukan BBM sebanyak 40 liter untuk kapal 5 GT dan untuk perahu jongkong diperlukan sekitar 20 liter. Kelangkaan BBM ini tidak berlangsung lama. Pemerintah daerah diminta tidak berpangku tangan agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Jumlah kapal nelayan yang ada di kabupaten ini mencapai 400 unit, yang terdiri dari 200 kapal GT dan sekitar 200 kapal jenis jongkong. \"Jika terus-terusan seperti ini, perekonomian nelayan terancam. Nelayan harus dipermudah untuk mendapatkan BBM,\" tukasnya. (900)