BENGKULUEKSPRESS.COM – Keluarga Besar Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Bengkulu bersama Srikandi TP Sriwijaya Bengkulu menggelar acara halal bihalal di Rumah Makan Badrika, Kota Bengkulu, Minggu (27/4/2025).
Mengusung tema perkuat silaturahmi, menjalin sinergi untuk bantu rakyat menuju Provinsi Bengkulu Maju, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan dan memperkuat sinergi dalam membangun daerah.
Ketua Pengurus Daerah Srikandi TP Sriwijaya Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang dipersiapkan hanya dalam singkat.
Meskipun persiapan hanya singkat kata Destita , namun tetap berjalan lancar dan menyatu dalam suasana yang hangat.
"Alhamdulillah kita bisa berkumpul bersama untuk bersilaturahmi," ucap Destita dalam acara halal bihalal.
BACA JUGA:Senator Destita Suarakan Aspirasi Bengkulu Terkait Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan
BACA JUGA:Senator Destita Tinjau Persiapan Layanan Haji di Madinah, Fokus pada Jamaah Lansia
Destita, yang juga anggota Komite III DPD RI asal Bengkulu, menekankan pentingnya memperkuat jalinan antar anggota TP Sriwijaya dan Srikandi serta membuka ruang aspirasi.
"Jika ada aspirasi, silakan disampaikan hari ini atau melalui WhatsApp. Saya sangat terbuka untuk menerima semua masukan," tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh anggota untuk memperkenalkan TP Sriwijaya dan Srikandi kepada generasi muda, agar semangat membangun Bengkulu terus berlanjut.
Disisi lain, Ketua Umum TP Sriwijaya Bengkulu, Kiagus Syukri, menyampaikan harapannya agar kolaborasi pertama antara TP Sriwijaya dan Srikandi ini bisa membawa manfaat besar, tidak hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk masyarakat dan kemajuan Provinsi Bengkulu.
"Semoga dengan halal bihalal ini, segala kesalahpahaman bisa diluruskan, sehingga hubungan kita semakin harmonis,"* tuturnya.
Dalam kesempatan itupula, tokoh masyarakat sekaligus Akademisi Bengkulu, Iskandar ZO, menyampaikan keresahan masyarakat terkait kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang semakin dangkal.
Kondisi ini berdampak serius terhadap distribusi BBM dan aksesibilitas warga Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara.