BENGKULUEKSPRESS.COM – Kasus pembunuhan tragis terhadap dua anak, Abiyu (9) dan Arjuna (8), warga RT 05 RW 05 Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, masih menyisakan banyak kejanggalan. Meski pihak kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka, sebagian warga dan keluarga korban belum sepenuhnya yakin bahwa pelaku hanya satu.
Ketua RT 05 RW 05, Primareta Widea Astuti, yang juga tetangga dekat korban dan tersangka, mengungkapkan adanya banyak kejanggalan yang membuat warga ragu akan versi resmi yang beredar.
“Kami, warga dan keluarga, merasa janggal kalau pelakunya cuma satu orang. Apalagi menurut polisi, ayah pelaku aktif mencari anak-anak itu. Tapi kami tidak pernah melihat itu. Biasanya, ayah pelaku hanya keluar rumah sebentar untuk antar cabai giling, lalu pulang,” ujar Primareta.
Ia juga menjelaskan bahwa anaknya sempat melihat Abiyu dan Arjuna terakhir kali sekitar pukul 16.00 WIB sedang bermain di belakang rumah.
BACA JUGA:Tiga Penimbun Pertalite Ditangkap di Bengkulu Utara, 450 Liter BBM Disita
“Mereka bukan memancing, tapi sedang cari tokek, itu kebiasaan mereka. Bahkan sering sampai naik ke atap gedung sekolah,” tambahnya.
Primareta juga mengungkap kesedihan mendalam yang dirasakan keluarga korban saat melihat kondisi jenazah di rumah sakit.
“Orang tua Arjuna kaget melihat kepala anaknya sudah botak. Yang lebih parah, alat kelaminnya tidak ada. Itu sangat kejam dan tak manusiawi,” ujarnya dengan suara lirih.
Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini. Warga berharap penyelidikan dilakukan secara terbuka dan tuntas, agar pelaku – jika lebih dari satu – benar-benar diungkap dan mendapat hukuman setimpal.(ang)