Inilah Berbagai Fungsi Kelenjar Pineal dalam Tubuh

Kamis 13-02-2025,23:05 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kelenjar pineal adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi menghasilkan hormon melatonin. Hormon ini berperan untuk menimbulkan kantuk dan mengatur irama tidur alami (irama sirkadian). Itulah sebabnya, jika fungsi kelenjar pineal terganggu, maka dapat terjadi insomnia atau sulit tidur.

Kelenjar pineal memiliki bentuk yang menyerupai biji pinus dan berukuran kecil, yaitu sekitar 5–8 mm. Walau ukurannya kecil, kelenjar ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh.

BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan 1 Maret 2025 sebagai Awal Puasa Ramadan 2025

Berbagai Fungsi Kelenjar Pineal
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin yang berperan penting dalam mengatur pola tidur. Beberapa studi menunjukkan bahwa hormon melatonin juga memiliki efek antioksidan, antiperadangan, dan berperan dalam proses ovulasi. Selain mengatur pola tidur, kelenjar pineal juga diduga memiliki berbagai fungsi lain dalam tubuh, yaitu:

1. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar pineal ternyata dapat menjaga kesehatan jantung dan kestabilan tekanan darah. Efek ini baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke. Hal ini didukung oleh beberapa studi yang menyatakan bahwa melatonin, baik yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar pineal maupun yang diperoleh dari suplemen, memiliki potensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan membantu pemulihan dari penyakit kardiovasuklar. Kendati demikian, efektivitas melatonin sebagai pengobatan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Akan Sidak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai

2. Mengatur ovulasi dan siklus menstruasi pada wanita
Beberapa studi menunjukkan bahwa hormon melatonin yang diihasilkan kelenjar pineal juga berperan dalam mengatur ovulasi dan siklus menstruasi wanita. Oleh sebab itu, jika fungsi kelenjar pineal bermasalah, maka hal ini berpotensi akan berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur.

3. Memengaruhi mood dan perubahan suasana hati
Ada studi yang menyatakan, perubahan bentuk dan ukuran kelenjar pineal dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena beberapa gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia dan gangguan mood (salah satunya depresi). Hal ini menunjukkan bahwa kelenjar pineal turut berperan dalam mengatur mood dan kinerja otak manusia. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pengaruh kelenjar pineal secara umum terhadap perubahan mood dan emosi seseorang.

BACA JUGA:Putusan Kasus Korupsi Jembatan Taba Terunjam Ditunda, Terdakwa Menunggu Nasib

Dampak Terganggunya Fungsi Kelenjar Pineal
Apabila fungsi kelenjar pineal di otak mengalami gangguan dan tidak mampu menghasilkan hormon melatonin dalam jumlah yang cukup, maka seseorang berisiko menderita:

- Gangguan tidur
- Depresi
- Kanker
- Penyakit degeneratif pada otak
- Gangguan kesuburan pada wanita

BACA JUGA:Maling Ikan 104 Kg, Pemuda Bengkulu Ditangkap Saat Nongkrong di TPI Pulau Baai

Salah satu gangguan pada kelenjar pineal yang bisa terjadi adalah tumor kelenjar pineal. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan mudah lupa. Hingga saat ini, kelenjar pineal masih menyimpan segudang misteri dalam dunia medis. Hal ini karena pengetahuan terkait fungsi kelenjar pineal masih sangat terbatas dan belum diketahui secara mendalam.(bee)

Kategori :