Ini Dia Pengaruh TikTok Terhadap Gaya Hidup Kaum Gen Z

Jumat 24-01-2025,17:47 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Konsumsi media sosial saat ini sudah sangat masif. Bahkan sebagian anak muda dalam hal ini Gen Z, menjadikan konten-konten viral di media sosial sebagai standar hidup. Hingga muncul istilah standar TikTok. Standar hidup yang dimaksud meliputi standar kecantikan, gaya hidup, pencapaian sosial, dan masih banyak lagi. Beberapa konten yang dianggap menjadi standar hidup adalah:

BACA JUGA:Inilah Standar Sukses yang Patut Dibanggakan

Standar TikTok yang Viral

Standar Pasangan
Sejak konten-konten bucin atau percintaan membanjiri TikTok, kriteria remaja sekarang memiliki selera yang tinggi dalam memilih pasangan. Banyak anak muda dituntut untuk memenuhi kriteria yang sedang hits di sosial media.

Standar Penampilan
Selain standar mencari pasangan, berbagai selera penampilan seperti gaya rambut, musik, hingga tempat nongkrong sering kali menjadi hal yang diperdebatkan. Hal ini yang memicu adanya standar penampilan dan gaya hidup.

BACA JUGA:Tips Ampuh Cara Bertahan Hidup dengan Rp100 Ribu Seminggu

Salah satu contoh viralnya istilah ‘aura maghrib’ yang dipakai untuk para wanita berkulit coklat gelap seperti sawo matang. Alhasil, karena adanya istilah tersebut bisa membuat banyak orang berlomba untuk menjadi cantik dengan mengubah warna kulitnya menjadi putih, glowing, dan kinclong meskipun dengan cara yang gak sehat.

Standar Pendidikan
Banyak dari generasi Z berlomba-lomba untuk masuk sekolah maupun universitas impiannya, dan tidak jarang kita menemui orang-orang yang mengaku 'terpaksa' masuk sebuah kampus, karena ditolak oleh kampus impiannya itu. Ada juga yang terpaksa menunda masuk kulihat karena tak diterima di universitas impiannya dan menunggu tahun depan untuk mengikuti tes masuk kembali.

BACA JUGA:Waspada QRIS Palsu di Masjid! Kenali Ciri dan Tips Cara Menghindarinya

Standar Pergaulan
Satu lagi standar TikTok yang paling mengerikan adalah banyak konten yang seolah menormalisasi hal-hal negatif. Tak sedikit kita jumpai akun yang dengan bangganya memamerkan kenakalan-kenakalan remaja yang sangat minim moral.

Pengaruh TikTok Terhadap Gaya Hidup Gen Z
Karena para pengguna didorong untuk berimajinasi dan meluapkan ekspresi, tanpa disadari beberapa perubahan terhadap pola pikir bisa dirasakan. Berikut adalah pengaruh TikTok terhadap gaya hidup khususnya para remaja yang masih di dalam masa pertumbuhan.

Sulit Memilih Pasangan
Banyak sekali asumsi dan standar yang tercipta untuk kriteria pasangan yang beredar, akhirnya pertimbangan dalam memilih pasangan semakin ketat. Terlebih, karena banyaknya konten bucin dan percintaan juga semakin tersebar yang menunjukkan betapa bahagianya mereka berada di dalam suatu hubungan dan mengekspresikan rasa cintanya dengan memamerkan love language masing-masing. Sayangnya, karena adanya konten seperti itu lah
membuat seseorang sulit dalam PDKT.

BACA JUGA:Minuman Jeruk Kalamansi Jadi Produk Unggulan Bengkulu Untuk Dijadikan Oleh-oleh

Kiblat Fashion Berubah
Banyak sekali orang yang berani mengekspresikan diri. Terlebih, dengan adanya fasilitas TikTok Shop bisa mempermudah orang untuk menjual semua barang dari pakaian, alat rumah tangga, makanan kemasan dan yang paling ramai di jual belikan yaitu skincare atau alat perawatan tubuh lainnya. Karena kemudahan tersebut, banyak orang yang merasa terbantu dan akhirnya tertarik untuk membeli di TikTok termasuk para remaja.

Alhasil, mereka semakin terpacu untuk mencari jati diri dan membuat anak zaman sekarang menjadikan TikTok sebagai inspirasi untuk memilih fashion agar lebih percaya diri. Gak cuma itu saja, selain murah, pakaian atau barang yang ditawarkan memiliki kualitas yang bagus sehingga ketika digunakan tetap terlihat kece dan aesthetic.

BACA JUGA:Inilah 5 Jenis Minuman yang Dilarang Untuk Penderita Diabetes

Gaya Hidup Berubah
Karena remaja termasuk kaum yang masih labil dan mencari jati diri, perubahan pada gaya hidup mungkin saja dirasakan terlebih anak zaman sekarang lebih sering terpapar oleh teknologi. Gak cuma dari cara berpakaiannya saja, remaja zaman sekarang yang ingin sekali terlihat mewah dan mengikuti gaya hidup budaya barat yang sering dikaitkan dengan hal-hal negatif lho!

Bahaya Standarisasi TikTok
Karena powernya yang sangat kuat sebagai platform media sosial, tentu saja hidup dengan standarisasi TikTok bisa berbahaya untuk seseorang terutama dalam segi psikologisnya.

Ganggu Kesehatan Mental
Semenjak popularitasnya meningkat di tahun 2018 dan konten di TikTok banyak yang berhubungan pada kehidupan, sosial media ini jadi memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan mental seseorang. Konten-konten yang viral itu bisa menjadi acuan dan membuat masyarakat meniru dan mengadopsi tren tertentu hingga tercipta lah standar hidup tiktok. Salah satu contohnya adalah tren kecantikan yang semakin meningkat dan standar sifat tertentu yang bisa mempengaruhi identitas seseorang. Nantinya, bila tidak terwujud bahkan bisa berujung pada masalah psikologis seperti rendah diri atau kecemasan.

BACA JUGA:Resmi Kasat Reskrim Polresta Bengkulu Berganti, Dari AKP Mulyo Hartomo ke AKP Sujud Alif Yulamlam

Bingung akan Jati Diri
Tak cuma soal standar fisik yang seringkali dibahas dalam sebagian besar konten di TikTok, ada pula soal hubungan sosial dan identitas diri seperti konten kehidupan yang ideal, hubungan yang romantis dan harmonis, hingga karier atau pekerjaan impian.

Guncang Status Ekonomi
Gaya hidup standar TikTok juga berdampak pada kondisi finansial seseorang. Karena kemudahan dalam berbelanja dan banyaknya video haul fashion, tips kecantikan, atau tutorial DIY sering kali mengarahkan pengguna untuk membeli produk tertentu membuat perubahan pada sikap konsumtif seseorang.

Rupanya, ada teori yang membahas soal ini juga dalam ilmu sosiologi yakni Capitalism of Desire yang mana banyak yang beranggapan bahwa jika mereka memiliki perilaku konsumtif yang berlebihan bisa meningkatkan status sosial dan kesejahteraan hidup.

BACA JUGA:Durian Jadi Potensi Lokal Kebanggaan Provinsi Bengkulu

Bahaya Gaya Hidup Konsumtif
Melanggengkan gaya hidup konsumtif sangat berbahaya untuk keuangan di masa depan.  Gaya hidup konsumtif adalah suatu pola perilaku saat seseorang cenderung membeli barang atau jasa secara berlebihan, tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya dan kemampuan finansial.

Hal ini seringkali didorong oleh faktor psikologis, seperti keinginan untuk merasa lebih baik, diakui oleh lingkungan sosial, atau sekadar mencari kepuasan sesaat. Gaya hidup konsumtif dapat membawa dampak buruk yang signifikan terhadap kondisi keuangan seseorang, di antaranya:

Utang Menumpuk
Kebiasaan belanja impulsif dan melebihi kemampuan seringkali mengakibatkan seseorang terjebak dalam lingkaran utang. Kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman dari keluarga dan teman menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya tidak mendesak.

Kategori :