BENGKULUEKSPRESS.COM - Trauma bonding adalah suatu fenomena psikologis di mana seseorang terikat atau merasa sangat loyal kepada orang yang telah menyebabkan mereka trauma atau penderitaan emosional, baik itu dalam hubungan pribadi, keluarga, atau pekerjaan.
Fenomena ini biasanya terjadi dalam hubungan yang melibatkan kekerasan emosional, fisik, atau manipulasi psikologis, di mana korban merasa terjebak dalam lingkaran yang berulang antara rasa cinta dan ketakutan.
Meskipun hubungan ini dapat berbahaya bagi kesejahteraan emosional dan fisik korban, sering kali korban merasa kesulitan untuk keluar dari hubungan tersebut.
Trauma bonding sering kali terjadi pada individu yang telah mengalami kekerasan, hubungan yang merugikan, atau situasi yang penuh dengan manipulasi.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Kebiasaan dalam Hubungan Sehat yang Dianggap Toxic
BACA JUGA:Ternyata Kista Bisa Hilang Tanpa Operasi, dr Zaidul Akbar Sarankan Gunakan Bahan Herbal Ini
Dalam kondisi ini, meskipun korban merasa tersakiti dan tertekan, mereka tetap merasa terikat kuat dengan pelaku trauma atau kekerasan.
Hal ini berhubungan dengan dinamika psikologis dan emosional yang kompleks, seperti ketergantungan emosional, rasa cinta yang bercampur dengan rasa takut, atau bahkan perasaan bersalah.
Tanda-tanda Trauma Bonding
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala yang dapat menunjukkan seseorang sedang mengalami trauma bonding:
1. Cinta yang Tidak Seimbang dan Keterikatan Emosional yang Berlebihan
Seseorang yang mengalami trauma bonding seringkali merasa terikat secara emosional pada pelaku meskipun mereka tahu bahwa pelaku telah menyebabkan mereka trauma.
BACA JUGA:Dapat Sembuhkan Berbagai Penyakit, Inilah 10 Manfaat Cacing Tanah Untuk Tubuh
BACA JUGA:Ada 10 Manfaat Puasa Senin Kamis Untuk Kesehatan, Apa Saja?
Ini biasanya terjadi karena pelaku memberikan periode kebahagiaan atau perhatian yang sangat intens setelah periode penyalahgunaan atau pengabaian, menciptakan siklus yang membingungkan.