BENGKULUEKSPRESS.COM - Seorang perempuan berinisial DM (18), warga Kota Bengkulu melaporkan teman lelakinya ke polisi lantaran diduga menjadi korban tindak pidana asusila, pada Kamis (16/01/2025).
Disampaikan Reno Andriansyah SH, selaku kuasa hukum korban saat mendampinginya membuat laporan, terlapor berinisial MM dan berprofesi sebagai sopir truk. Korban kenal dengan terlapor dari media sosial hingga akhirnya mereka menjalin komunikasi cukup lama dan berujung bertemu.
Setelah pertemuan itulah, terlapor melakukan bujuk rayu terhadap korban agar memenuhi hasrat terlapor, karena termakan bujuk rayu dan janji manis dari terlapor akhirnya korban menuruti permintaan terlapor.
"Kenalnya dari media sosial, terus ketemuan dan akhirnya terlapor melakukan bujuk rayu untuk melakukan perbuatan tidak layak," jelas Reno.
BACA JUGA:Pulang Malam Hari, 2 Orang Mahasiswi PTN di Bengkulu Jadi Korban Jambret
BACA JUGA:Aksi Geng Motor Masih Meresahkan Masyarakat, Ini Upaya Polresta Bengkulu
Lebih lanjut Reno mengatakan, setidaknya perbuatan asusila terhadap korban dilakukan 3 kali ditempat berbeda di Kota Bengkulu. Saat itu status mereka berpacaran. Saat melakukan asusila tersebut, korban masih berumur 17 tahun. Karena mereka pertama kenalan sampai akhirnya bertemu pertengahan tahun 2014.
Kasus tersebut dilaporkan karena tidak ada itikad baik dari terlapor menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Hal tersebut semakin membuat keluarga korban tidak terima dan memutuskan membuat laporan polisi.
"Untuk perbuatannya dilakukan tiga kali di tempat berbeda di Kota Bengkulu. Laporan kami disampaikan karena tidak ada itikad baik dari pelaku menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," pungkas Reno.
Setelah membuat laporan di SPKT, pelapor dan kuasa hukumnya kemudian diarahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Bengkulu untuk menyampaikan laporannya.(ang)