Dengan mengamalkan dzikir tersebut, seseorang dapat melatih hati untuk menerima ketetapan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan kelapangan.
BACA JUGA:Ingin Berwibawa dan Disegani Banyak Orang, Gus Baha: Cukup Punya Ini
BACA JUGA:Mana yang Didahulukan, Sholat atau Makan? Ini Kata Gus Baha
Dzikir ini tidak hanya sekadar ucapan, tetapi juga pengingat bahwa segala sesuatu, baik maupun buruk, terjadi atas kehendak-Nya.
Gus Baha juga menyampaikan bahwa terkadang kita merasa tidak nyaman atau heran dengan hal-hal yang kita anggap kurang baik.
Misalnya, keberadaan orang-orang yang berperilaku di luar norma atau melakukan tindakan yang terlihat buruk di mata kita.
Namun, semua itu adalah bagian dari kehendak Allah, yang mungkin mengandung hikmah dan tujuan tertentu di baliknya.
Gus Baha memberikan contoh sederhana, seperti keberadaan kutu pada hewan. Meskipun kutu sering dianggap mengganggu, ternyata keberadaannya memiliki fungsi dan peran tersendiri dalam ekosistem.
"Karena adanya kutu, muncul industri pabrik sampo yang memberikan pekerjaan kepada banyak orang. Jika Allah tidak menciptakan kutu, maka pabrik sampo mungkin tidak akan ada," ungkap Gus Baha.
BACA JUGA:Sudah Bekerja Keras Tapi Hidup Masih Kekurangan, Gus Baha Bagikan Konsep Rezeki yang Sebenarnya
BACA JUGA:Benarkah Menghadiahkan Yasin dan Tahlil untuk Mayit Bid'ah? Ini Kata Gus Baha
Gus Baha juga memberikan contoh lain, yaitu tentang kotoran hewan. Meski bagi sebagian orang kotoran hewan terlihat menjijikkan dan tidak berguna, bagi petani justru menjadi sumber pupuk yang sangat berharga untuk menyuburkan tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa sesuatu yang tampak tidak bernilai ternyata memiliki manfaat besar dalam kehidupan.
Gus Baha mengingatkan bahwa dalam iman, kita diajarkan untuk percaya bahwa segala sesuatu, baik berupa kebaikan maupun keburukan, adalah bagian dari kehendak Allah.
Keyakinan ini disebut dengan istilah "Khoirihi wa syarrihi minallah," yang berarti segala kebaikan dan keburukan berasal dari Allah. Keyakinan ini merupakan bagian dari rukun iman yang wajib dipegang teguh oleh setiap Muslim.
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa jika seseorang merasa tidak memahami rahasia di balik takdir Allah atau sulit menerima mengapa hal-hal tertentu terjadi, langkah terbaik untuk menenangkan hati adalah dengan memperbanyak tasbih.
Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah: