BENGKULUEKSPRESS.COM- Selain berobat secara medis, sebagian umat Islam berikhtiar untuk sembuh dari penyakit dengan cara alternatif, seperti mendatangi orang saleh seperti kiai atau ustadz untuk meminta doa agar diberikan kesembuhan.
Namun, ada sebagian muslim yang merasa khawatir jika meminta doa kepada orang saleh saat sakit dianggap sebagai perbuatan syirik.
Pertanyaan ini pun diajukan dalam sebuah pengajian, salah satunya dalam kajian Ustaz Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Benarkah Istri Harus Izin Suami untuk Puasa Rajab, Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, sejauh ini ia belum menemukan riwayat yang secara spesifik menjelaskan masalah tersebut.
Namun, ada beberapa pendapat ulama yang membolehkan meminta air doa dari orang saleh, khususnya dalam konteks ruqyah (metode penyembuhan dengan doa).
Hal tersebut disampaikan Ustaz Khalid Basalamah dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Wahyuddin Official.
"Sudah umum di kalangan para ulama, yang dinukil dari buku-buku zaman dulu kalau mereka meniupkan doa-doa ruqyah itu ke air. Dan Syekh bin Baz rahimahullah menyebutkan tentang masalah bolehnya meniupkan bacaan ruqyah ke air dan diusapkan di badan, diminum. Itu bisa dibaca dalam tulisan-tulisan beliau tentang berhubungan masalah itu," terang Ustaz Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Ingin Bijak Mengatur Keuangan Rumah Tangga, Ustaz Khalid Basalamah Sarankan Pahami Ini Dulu
BACA JUGA:1 Dosa Ini Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat, Berikut Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa jika niatnya adalah ruqyah dan doa-doa yang dibaca mengikuti ajaran Rasulullah SAW, maka hal tersebut tidak masalah.
"Tapi kalau setiap ada orang dianggap baik ibadahnya, coba bacain air ini buat saya, itu nggak pernah ada anjuran untuk itu," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah menyarankan bahwa akan jauh lebih baik jika orang yang sedang sakit atau mengalami masalah membacakan doa-doa tersebut sendiri, selama doa-doa yang dibacakan sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Kita pribadi membaca jauh lebih baik karena bacaan kita dari dalam jiwa kita, dalam diri kita, itu lebih penting dan lebih berpengaruh," demikian Ustaz Khalid Basalamah.