BACA JUGA:Menguatkan Toleransi Beragama di Desa Air Petai: Perspektif Hindu dalam Merajut Kebersamaan
3. Menghindari setiap stereotip dan prasangka
Komunikasi yang etis dalam konteks antarbudaya harus bebas dari stereotip, yang sering kali menggiring kepada prasangka dan diskriminasi. Setiap individu yang berbeda latar belakang budaya harus dihormati baik dari cara dia berkomunikasi hingga dari cara pandangnya terhadap suatu hal
4. Memberikan keterbukaan dan fleksibilitas
Keterbukaan untuk mendengar dan belajar dari budaya lain sangat penting dalam komunikasi antarbudaya. Fleksibilitas dalam menyesuaikan gaya komunikasi juga dibutuhkan, karena gaya komunikasi yang diterima di satu budaya mungkin tidak sesuai di budaya lain.
5. Menghargai nilai-nilai universal setiap budaya
menghargai nilai-nilai universal setiap budaya seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung jawab yang berlaku dalam setiap komunikasi, termasuk dalam konteks antarbudaya hal ini untuk membantu menjaga keharmonisan dan bentuk dari rasa saling percaya.
BACA JUGA:Pelajaran Berharga dari Desa Air Petai: Toleransi dan Kerukunan di Tengah Keberagaman
6. Menggunakan bahasa yang tidak mengandung banyak makna atau ambigu
Bahasa adalah alat utama dalam komunikasi antarbudaya. Penggunaan bahasa yang netral, jelas, dan sopan adalah bagian penting dari etika komunikasi. Memahami perbedaan dalam bahasa tubuh, isyarat, dan ekspresi juga menjadi penting karena bisa berbeda maknanya di tiap budaya.(**)
Christien Aileen Purba
Penulis adalah Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu Angkatan 15