Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Kedua tim bertemu pada babak final dalam turnamen yang digelar. Saat itu, tim Kecamatan Tanjung Agung Palik unggul atas tim lawan. Tidak terima dengan kekalahannya, tim Kecamatan Air Napal bermain kasar. Mendapati hal itu, tim lawan meladeni permainan kasar itu.
Akibatnya, kedua suporter kedua tim terpancing emosinya dan melakukan tawuran. Akibatnya, lapangan sepak bola di Desa Lubuk Sematung itu menjadi ricuh dan pertandingan dihentikan. \"Mereka itu (tim Kecamatan Air Napal) tidak terima dengan kekalahannya. Bahkan suporter mereka menyerang kami duluan dengan melakukan pengeroyokan,\" jelas Relly, salah seorang saksi mata.
Akibat pengeroyokan itu, Julhedi (22), Dedi (23), Iis (21), Jawardi (24), dan Novan (21) menjadi korban karena mengalami memar dibagian badan dan muka. Setelah dilakukan visum ke RSUD Arga Makmur, para korban itu melaporkannya ke pihak kepolisian.\"Kami laporkan kejadian ini ke polisi karena tindakan mereka itu tidak bisa kami terima,\" papar Relly. (117)