BENGKULUEKSPRESS.COM - Tampek pada anak mudah menular dan ditandai dengan munculnya ruam merah pada belakang telinga dan wajah yang dengan cepat menyebar ke area tubuh lain. Tampek pada anak perlu ditangani dan dicegah penularannya karena bisa menyebabkan terjadinya komplikasi, seperti infeksi telinga dan pneumonia.
Tampek atau campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari famili Paramyxovirus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Namun, tampek pada anak lebih sering terjadi, terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Kenali Bahaya Softlens dan Cara Mencegahnya
Penularan tampek pada anak bisa terjadi ketika anak menghirup percikan air liur yang dikeluarkan penderita tampek ketika sedang batuk, bersin, atau bicara. Penularan juga bisa terjadi ketika anak menyentuh hidung atau mulutnya setelah memegang permukaan benda yang telah terkontaminasi percikan air liur penderita tampek.
Tampek pada Anak dan Gejalanya
Gejala tampek pada anak biasanya baru muncul setelah 7–14 hari terinfeksi virus. Berbagai gejala tersebut muncul secara bertahap, yaitu:
Pilek
Tampek pada anak biasanya diawali dengan gejala mirip pilek, seperti demam, hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mata merah atau berair (konjungtivitis), dan sakit tenggorokan. Pada masa ini, virus lebih mudah untuk ditularkan kepada orang lain.
BACA JUGA:Kesal Jerawat Muncul Terus? Ini Penyebab dan Tips Mengatasinya
Bintik-bintik putih di mulut
Gejala selanjutnya adalah munculnya bintik-bintik putih pada mulut anak. Gejala ini umumnya timbul 2–3 hari setelah munculnya gejala pilek dan biasanya akan hilang dalam kurun waktu beberapa hari.
Ruam tampek
Gejala tampek pada anak selanjutnya adalah munculnya ruam pada wajah dan belakang telinga. Ruam kemudian dapat menyebar ke area tubuh lain, seperti leher, lengan, dada, punggung, tungkai, dan telapak kaki. Ciri ruam tampek yaitu bintik merah kecil yang dapat menyatu dengan ruam lain, sehingga terlihat membesar seiring berjalannya waktu. Ruam tampek mulai terlihat 3–5 hari setelah gejala pilek timbul dan akan berlangsung selama 7 hari. Selama munculnya ruam, anak akan mengalami demam tinggi.
BACA JUGA:Tips Jitu Cara Memilih Tensimeter yang Tepat untuk di Rumah
Penanganan Tampek pada Anak
Karena disebabkan oleh virus, tampek pada anak dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu anak cepat pulih atau terhindar dari komplikasi, yaitu:
- Cukupi asupan cairan anak dengan memberi ASI, susu, air putih, atau makanan berkuah agar tubuhnya tetap terhidrasi dan demam cepat turun.
- Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup.
- Kompres dahi atau ketiak anak dengan kompres hangat untuk membantu menurunkan demam.
- Berikan obat pereda nyeri dan demam, seperti paracetamol, ketika demam muncul. Berikan obat sesuai anjuran yang tertera pada kemasan atau sesuai saran dokter.
- Berikan Si Kecil makanan yang mengandung vitamin A atau suplemen vitamin A sesuai dengan anjuran dokter untuk meringankan gejala.
BACA JUGA:10 Aplikasi Pilihan Penghasil Uang Gratis Rp150.000 Tiap Hari, Cair Ke DANA
Selama pemulihan, Si Kecil disarankan untuk tetap berada di rumah, terutama pada 4 hari pertama setelah ruam muncul. Ia perlu dibatasi bertemu dengan orang banyak agar tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain. Jika tampek pada anak sudah diatasi di rumah tetapi kondisi anak tidak juga kunjung membaik, malah makin tampak lemas, sangat gelisah, menangis terus-menerus, atau tidak dapat merespon dengan baik, Bunda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat tampek, seperti dehidrasi, infeksi telinga, pneumonia, atau ensefalitis.
Cara Mencegah Tampek pada Anak
Untuk mencegah anak terkena tampek, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan anak mendapatkan imunisasi atau vaksin campak secara lengkap. Vaksin campak yang diberikan yaitu vaksin MR (measles and rubella) dan MMR (measles, mumps, dan rubella).
BACA JUGA:Membuat Pupuk Cair dari Temu Ireng, Ini Manfaatnya
Vaksin MR dosis pertama diberikan kepada anak ketika ia berusia 9 bulan. Dosis kedua diberikan ketika anak berusia 15–18 bulan, dan dosis ketiga pada umur 5–7 tahun. Bila sampai usia 12 bulan anak belum mendapatkan vaksin MR, dokter bisa memberikan vaksin MR/MMR sesegera mungkin dengan pemberian dosis kedua 6 bulan setelahnya.
Sementara itu, dosis ketiga tetap bisa diberikan saat usianya sudah menginjak 5–7 tahun. Jika tiba waktu imunisasi atau pemberian vaksin tetapi anak sedang sakit, lakukan imunisasi kejar sesuai anjuran dokter.
Selain pemberian vaksin, pencegahan campak pada anak juga bisa dilakukan dengan memberi tahu anak untuk tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit atau menderita tampek. Bila anak sudah cukup besar, ajari ia untuk selalu mencuci tangan setiap usai dari toilet atau sebelum dan sesudah makan. Tampek pada anak bisa memicu komplikasi yang serius, terutama pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal agar kesehatannya tetap terjaga. (bee)