\"Piring itu bergerak ke arah barat, kami bahkan sempat 7 kali mengambil foto piring terbang yang mirip benda angkasa di film-film tersebut,\" ujar Yohana (15), siswa salah satu SMPN di Kota Curup.
Yohana mengaku merekam benda aneh mirip UFO tersebut saat akan mengabadikan fenomena matahari cincin, sekitar pukul 12.25 WIB. Tepatnya usai azan sholat Dzuhur berkumandang.
Yohana merekam benda aneh itu dengan foto handphone jenis Maxtron yang dimilikinya. Waktu itu ia bersama adiknya Zona (10) warga Rt 3 Rw 1 Kelurahan Air Putih Lama.
\"Hasil gambar saya tunjukkan kepada kakak, dan keluarga saya. Bahkan warga yang berada di sekitar tempat tinggal kami juga melihat benda tersebut,\" terang Yohana.
Hal yang sama disampaikan Ade (25) karyawan salah satu Bank di jalan Merdeka Curup, yang tidak lain paman Yohana. Mendapatkan informasi kemunculan UFO dirinya mencoba memastikan dengan melihat hasil foto Yohana. \"Kita tidak tahu itu benar UFO atau tidak, namun bentuknya memang mirip seperti bentuk UFO yang sempat diheboh-hebohkan dibeberapa media internet. Seperti topi yang terbang,\" katanya.
Hasil gambar yang diabadikan Yohana, kini menjadi konsumsi publik di Kota Curup. Bahkan sudah menyebar dari handphone ke handphone melalui faslitas pengiriman data bluetooth serta infrared. Bahkan dipajang di sejumlah status jaringan sosial facebook dan cukup mendapat tanggapan beragam yang mengomentari penampakan benda yang diduga UFO tersebut.
Salah satunya Yanto (35) warga Jalan Merdeka, yang menganggap penampakan benda asing yang diduga UFO tersebut bisa jadi gumpalan awan, yang memang bergerak karena mengikuti arus angin. \"Mungkin saja UFO, mungkin juga gumpalan awan, kita tidak tahu,\" tuturnya.
Sejumlah sumber internet menerangkan, benda terbang aneh (disingkat BETA; identik dengan makna dari istilah bahasa Inggris: Unidentified Flying Object disingkat UFO) atau sering kali disebut sebagai benda terbang tak dikenal adalah istilah yang digunakan untuk seluruh fenomena penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki.
Istilah BETA diperkenalkan oleh Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) era 1960-an RJ Salatun untuk fenomena ini. Istilah lain yang digunakan adalah \"piring terbang\" (bahasa Inggris: flying saucer) dan pertama kali digunakan wartawan untuk menggambarkan benda terbang misterius yang dilihat oleh Kenneth Arnold, yaitu sembilan obyek terbang aneh dalam suatu formasi di atas gunung Rainier, pegunungan Cascade, Washington.[2] Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Juni 1947. Sejak saat itu, istilah “Piring Terbang” memengaruhi imajinasi banyak orang.
Istilah lain yang juga sempat diperkenalkan adalah BETEBEDI (Benda Terbang Belum Dikenal) yang dikemukakan oleh seorang akuntan publik dari Bandung yang bernama C.M. Tanadi yang pada tahun 80-an banyak menerbitkan buku terjemahan tentang fenomena ini dan majalah yang bernama Betebedi. (999)