Perubahan warna lensa photocromic umumnya dari bening menjadi abu-abu. Lensa photocromic juga bisa digunakan pada kacamata minus, plus, dan silinder.
Kalau kamu lebih sering berada di luar ruangan, kacamata dengan lensa photocromic lebih sesuai karena lebih optimal dalam melindungi mata dari radiasi sinar UV.
BACA JUGA:Suka Makan Kerupuk Kulit? Ketahui Kalori, Manfaat Hingga Efek Sampingnya
5 Perbedaan Lensa Blueray dan Photocromic
Masih bingung pilih yang mana? Nah, supaya nggak bingung, cek dulu 5 perbedaannya berikut ini dan cari tahu lensa mana yang paling kamu butuhkan:
1. Anti Radiasi UV
Pada dasarnya lensa blueray dan lensa photocromic sama-sama punya fungsi anti radiasi dari sinar UV. Hanya saja kadarnya lebih kuat pada lensa photocromic.
Jenis lensa ini bisa melindungi mata dari sinar UV yang berbahaya bagi mata lebih baik dibandingkan lensa blueray.
2. Anti Radiasi Sinar Biru
Kalau untuk menangkal sinar biru yang biasa keluar dari gawa, lensa blueray yang lebih unggul. Baik saat nonton TV, menggunakan komputer hingga ponsel, sinar biru akan terpancar. Bagi yang sering menggunakan gawai, kacamata dengan lensa blueray akan lebih berguna.
Ini terbukti saat kedua lensa tersebut disorot sinar. Pada lensa photocromic, sinar akan menembus lensa. Sementara saat disorot ke lensa blueray, sinar nggak akan menembus ke balik lensa. Jadi sangat aman untuk pengguna gawai harian.
BACA JUGA:Suka Makan Kerupuk Kulit? Ketahui Kalori, Manfaat Hingga Efek Sampingnya
3. Pemakaian Siang Hari
Untuk pemakaian di pagi dan siang hari, kacamata dengan lensa photocromic akan lebih efektif. Perubahan warnanya saat terkena sinar matahari akan lebih melindungi mata kita dari radiasi sinar UV yang berasal dari matahari. Kacamata dengan lensa photocromic pun bisa berfungsi sebagai kacamata hitam.
4. Pemakaian Malam Hari
Sementara untuk digunakan di malam hari, kacamata dengan lensa blueray akan lebih berguna. Terutama bagi mereka yang sering menyetir di malam hari, baik naik motor atau mobil.