Maka, sosok Semar sebagai dewa pun harus dijelmakan sebagai sosok manusia dahulu, untuk tetap menjaga kodrat manusia sebagai makhluk yang bebas memilih. Lihatlah pula kata Semar Badranaya. Badra berarti kebahagiaan dan naya berarti kebijaksanaan. Untuk menuju kebahagiaan, yaitu dengan cara memimpin rakyat secara bijaksana dan menggiringnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Negara akan stabil jika semar bersemayam di pertapaan Kandang Penyu. Maknanya adalah untuk mengadakan penyuwunan (penyu-) atau permohonan kehadiran Allah SWT. Jelas sekali misi dakwah yang terkandung di sini, yang diceritakan dan diartikan sendiri maknanya oleh sang pembuat yaitu para wali.
Punokawan! Tokoh yang Selalu Ditunggu Dalam Setiap Pergelaran Wayang
Minggu 21-04-2024,18:06 WIB
Editor : Jamal Maarif
Kategori :