Dalil yang lebih kuat tentang hukum wanita yang sedang haid terdapat dalam Al-Qur'an, Surah Al Baqarah ayat 184 yang artinya:
"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,".
"Dalam hadis diatas ada yang termasuk golongan yang uzur karena sakit, maka haid itu dapat dikategorikan sedang sakit, maka dia perlu meng-qadha puasanya di waktu yang lain," tambah Ustaz Adi Hidayat.
Selain itu, wanita yang sedang mengalami menstruasi juga dapat melakukan amalan-amalan lainnya untuk tetap mendapatkan pahala bulan ramadhan
BACA JUGA:Lebih Bagus Mana, Sholat Tarawih Sendiri Atau Berjamaah, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat
BACA JUGA:Lebih Bagus Mana, Sholat Tarawih Sendiri Atau Berjamaah, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat
"Bisa juga mengerjakan amalam-amalan lain seperti belajar tajwid, baca tafsir, kalau baca Qur'an tidak bisa, tetapi kalau dalam konteks belajar boleh, selain itu bisa juga belajar hukum-hukum bacaan dan sejarah Islam," demikian Ustaz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang amalan yang bisa dilakukan wanita haid agar tetap mendapatkan pahala ramadhan. Semoga bermanfaat.(*)