Kiprah Gubernur H Junaidi Hamsyah di Tahun 2012 (habis)
Sektor pertanian tak luput dari perhatian H Junaidi Hamsyah.
Diantaranya mempertahankan swasembada beras untuk tahun 2012 yang telah diperoleh sejak tahun 2006.
Bahkan, alokasi anggaran untuk mendukung sektor ini semakin besar.
IYUD DWI MURSITO,
KOTA BENGKULU
Dalam kondisi banyak tantangan alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus berjuang untuk menekan alih fungsi lahan tersebut, agar swasembada beras tetap ditercapai setiap tahunnya. Perhatian Junaidi terhadap pertanian memang sangat tinggi, termasuk perkebunan dan peternakan di dalamnya pada tahun 2012 telah dialokasikan Rp 72,7 miliar dengan realisasi mencapai 91 persen.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk melaksanakan program kegiatan antara lain program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan ketahanan pangan, program peningkatan ketahanan teknologi pertanian dan perkebunan, program peningkatan produksi pertanian dan perkebunan, program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, dan program peninngkatan pemasaran hasil produksi pertanian.
Dari program tersebut telah dihasilkan bibit benih sebanyak 6.710 Kg, penyediaan benih unggul kelapa sawit sebanyak 57.250 batang, penyediaan dan penyaluran mesin potong rumput 1.280 unit, penyaluran mesin Power Tresher (Mesin perontok Padi) sebanyak 127 unit, penyediaan 115 ekor sapi jantan 369 ekor sapi betina yang tersebar dibeberapa kabupaten.
Selanjutnya selama tahun 2012 capaian kinerja di Bidang pertanian ini ditandai dengan meningkatnya hasil produksi beberapa komodoti, antara lain padi dari tahun sebelumnya 502.550 ton naik menjadi 581.907 ton, atau meningkat 16,79%, jagung dari 87.363 ton menjadi 103.771 ton, atau naik 18,78%, ubi jalar dari sebelumnya 26.447 ton menjadi 37.272 ton atau meningkat menjadi 40.93 persen. Khusus produksi padi, gubernur berhasil mempertahankan swasembada beras sejak tahun 2006 sampai tahun 2012.
Gubernur menargetkan hingga tahun 2014 Provinsi Bengkulu sudah melampuai target sebanyak 1 juta ton gabah kering giling (GKG), dengan berbagai upaya dan program yang dilakukannya saat ini, diantaranya memperbaiki irigasi di sentra-sentra persawahan di kabupaten dan kota. (**)