Kisah lain diceritakan oleh Muhammad Saleh dalam Syair Lampung Karam. Menurut Suryadi dalam artikelnya, The Tale of Lampung Submerged (The Newsletter No. 61. 2012) syair ini terdiri dari empat bagian.
Secara berurutan, judul empat bagian syair tersebut adalah Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu, Inilah Syair Lampung Dinaiki Air Laut, Syair Negeri Anyer Tenggelam, Inilah Syair Lampung Karam Adanya.
Dalam artikel tersebut, Suryadi juga menjelaskan jika Muhammad Soleh menulis Syair Lampung Karam ini ketika berada di Singapura. Sebelum berada di Singapura, Muhammad Saleh berada di Tanjung Karang dan menyaksikan langsung letusan Krakatau. Syair ini kemudian diterbitkan menjadi empat bagian yang dicetak antara tahun 1883 hingga 1888.(**)
Letusan Krakatau, Kiamat Kecil dari Ujung Selat Sunda
Kamis 16-11-2023,20:02 WIB
Editor : Jamal Maarif
Kategori :