Kumpulan kayu gelondongan dan puing-puing yang mengapung ini terbentuk di daerah aliran sungai besar dan waduk saat air tinggi.
Ketika kecepatan arus dan aksi gelombang meningkat, air yang bergerak menekan lapisan air yang tenang, menyebabkannya bersirkulasi seperti pusaran raksasa.
Kayu gelondongan yang tersedot ke dalam pusaran air ini membentuk rakit yang kadang-kadang lebarnya setengah mil. Rakit menarik ikan umpan dan makanan ternak lainnya, yang pada gilirannya menarik ikan lele.
9. Pantai yang Berangin
Angin kencang menghasilkan reaksi berantai di danau-danau subur. Angin meniupkan plankton yang mengambang (tumbuhan dan hewan mikroskopis) ke pantai.
Ikan kecil, ikan shad, dan ikan umpan lainnya yang memakan plankton mengikuti makanannya hingga mencapai garis pantai.
Ikan lele yang memakan ikan umpan juga mengikuti. Oleh karena itu, penangkapan ikan di pinggir pantai yang diterpa angin kencang seringkali menghasilkan hasil tangkapan ikan lele yang luar biasa. Ini adalah situasi yang harus dimanfaatkan oleh setiap pemancing ikan lele.
BACA JUGA:Agar Hasil Memuaskan, Begini Cara Memilih Spot Mancing Terbaik
BACA JUGA:Dijamin Ampuh, Ini 5 Jenis Umpan Memancing Ikan Sidat
10. Lubang Dalam Di Kolam
Pada sebagian besar musim, anda akan menemukan ikan lele tambak (biasanya kucing saluran dan/atau ikan bullhead) tergeletak di perairan terdalam, biasanya di dekat tanggul atau bendungan jika ada.
Lele meninggalkan struktur ini hanya ketika kadar oksigen turun terlalu rendah, seperti ketika kolam mengalami delaminasi di musim panas.(**)