Dikatakanya, mulai hari ini (kemarin,red) SPBU tidak boleh melayani jerigen, larangan tersebut sudah disampaikan ke pihak SPBU Bintuhan. Jika masih melakukan layanan jerigen maka SPBU akan ditindak tegas. Pihaknya sebelumnya sudah melakukan pemantauan ke SPBU, antrian panjang disebabkan oleh jerigen banyak yang terus dilayani dibanding masyarakat umum. \"Dugaan kita setelah antrian panjang maka pihak SPBU mengumumkan BBM habis, jelas hal ini menjadi pertanyaan. Karena SPBU diduga mengelabui konsumen selain jirigen, karena BBM tersebut diduga disimpan untuk diberikan pengecer sebelumnya sudah memesan,\" jelasnya.
Pihak Polres terus akan memantau, kata Kasat, kelapangan karena ini sudah sangat meresahkan, selain jatah BBM dikurangi ditambah dengan antrian membuat kemacetan panjang. Makanya pihaknya akan segera menindak tegas. \"Ini sudah tidak bisa kita biarkan, makanya kita minta pengecerpun paham dengan kondisi sekarang ini,\" jelasnya.
Disisi lain, dengan persoalan tersebut Disperindakop dan UKM Kaur jutru sudah mengetahui hal tersebut, namun terkesan melempem tidak ada kebijakan sedikitpun. Sebelumnya adanya tim penanganan BBM namun justru Disperindakop tidak bisa mengendalikan. Menyikapi hal tersebut Kadisperindakop dan UKM Drs Nusran Matlani MM mengatakan, pihaknya akan menyikapi persoalan tersebut, yang jelas saat ini tim akan segera bergerak.\"Kita akan melakukan koordinasi dengan polres, karena tim juga ada dari Mapolres,\" jelasnya.
Nmaun demikian, kata Nusran, sebenarnya larangan jiregen ke SPBU sebenaranya sudah beberapa kali dilarang. Namun masyarakat ini selalu memberikan perlawanan. \"Sehingga sulit kita mengendalikan, tetapi sebenarnya baru seminggu ini antrian panjang, namun sebelumnya tidak ada normal saja,\" jelasnya.(823)