'Mikul Dhuwur Mendhem Jero' Ala Presiden Soeharto

Jumat 16-06-2023,10:10 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Soeharto, mantan Presiden Indonesia kedua ini dikenal sebagai seseorang yang memegang teguh Falsafah Jawa. Bahkan tak sedikit dari para pengamat politik yang mengatakan jika manuer politik yang dimiliki oleh Soeharto ini tak lepas dari kepercayaannya atas Filosofi Jawa yang dipegang teguh olehnya.

Salah satu Falsafah Jawa yang hingga akhir hayatnya tetap dipegang teguh oleh Soeharto adalah sebuah peribahasa yang mengatakan mikul dhuwur mendhem jero. Secara harfiah, peribahasa "mikul dhuwur mendhem jero" berarti memikul tinggi-tinggi, memendam dalam-dalam.

BACA JUGA:Amerika Anti Terhadap Ikan Gabus, Jika Ditemukan Harus Dibunuh

Dan secara filosofi, peribahasa ini dimaknai mengangkat kebaikan orang tinggi-tinggi dan menyembunyikan kesalahan/keburukan orang sedalam-dalamnya. Peribahasa mikul ndhuwur mendhem jero yang dipegang erat oleh Soeharto ini dipraktikkannya saat Indonesia memasuki masa-masa kritis usai pemberontakan G30S/PKI.

Saat itu lah filosofi peribasaha mikul dhuwur mendhem jero yang dianut oleh Soeharto ini digunakan dan dijabarkan oleh Probosutedjo, adik tiri Soeharto.

BACA JUGA:Kamu Sering Sakit Hati? Ini Pesan Kanjeng Nabi

Kemudian perihal peribahasa mikul dhuwur mendhem jero ini bisa diartikan sebagai refleksi pengabdian kita terhadap orang tua serta penghormatan kita pada mereka.

Dalam kisah tersebut, Soeharto memandang Soekarno sebagai orang tua, guru dan juga seorang pemimpin yang banyak berjasa untuk dirinya dan juga negara Indonesia. Mengabdi dan mematuhi orangtua bukan berarti kita harus menjadi buta, menuruti segala perintah tanpa memandang baik buruknya.

BACA JUGA:Jangan Panik! Inilah Cara Menghilang dari Pinjol Ilegal

Sekiranya ada perintah yang salah, hal ini tak perlu kita patuhi, namun tetap kita simpan kesalahan tersebut sehingga orang lain tidak sampai mengetahuinya. Ketika peran para orangtua atau guru itu kita menjadi sukses, maka peran mereka harus kita junjung tinggi.

Demikian beberapa pemaknaan tentang peribahasa mikul dhuwur mendhem jero yang dianut oleh Soeharto, Presiden RI kedua.(**) 

 

Kategori :