Prabu Jayabaya merupakan seorang Raja Kediri yang meramalkan di Indonesia akan datang sang Ratu Adil atau Satria Piningit yang dikenal sakti mandraguna dan peramal yang mumpuni.
BACA JUGA:Sangkan Paraning Dumadi, Ajaran Leluhur Jawa Agar Hidup Sukses Dunia Akhirat
Prabu Jayabaya adalah Raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135 - 1157. Pemerintahan Raja Jayabaya dianggap sebagai masa Kejayaan Kerajaan Kediri.
Ramalan Prabu Jayabaya adalah ramalan tentang keadaan Nusantara disuatu masa yakni ramalan yang akan terjadi dimasa depan.
Dalam Ramalan Prabu Jayabaya dikatakan akan datang satu masa penuh dengan bencana, gunung-gunung akan meletus, bumi berguncang-guncang, laut dan sungai akan meluapndan ini akan menjadi masa yang penuh dengan penderitaan, masa kesewanang-wenangan, dan ketidakpedulian.
Masa orang-orang licik berkuasa, dan orang orang baik akan tertindas, tapi setelah masa yang paling berat itu, akan datang zaman baru, yaitu zaman penuh dengan kemegahan dan kemuliaan, zaman keemasan Nusantara.
4. Semar atau Sabdo Palon
Semar dengan Prabu Brawijaya V dinilai memiliki kedekatan, dimana dikisahkan dalam Kitab Jayabaya, konon Ki Semar sering dijadikan penasehat raja-raja yang berkuasa di tanah Jawa.
BACA JUGA:Kini Flexi, Pinjaman Bunga Rendah Khusus Karyawan Plafon Hingga Rp 120 Juta, Proses Instan
Ki Lurah Semar Badranaya atau Semar dengan julukan Sabdo Palon Nayagenggong merupakan salah satu tokoh punakawan dalam tokoh perwayangan di pulau Jawa dan Sunda.
Ki Semar atau Sabdo Palon diyakini juga raganya menghilang secara moksa setelah dirinya merasa kecewa berat karena Prabu Brawijaya V memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.
5. Gajah Mada
Gajah Mada merupakan tokoh sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit dan juga panglima perang yang gagah berani.
BACA JUGA:Daftar Transfer Resmi Real Madrid dan Barcelona Musim Panas 2023/2024
Tokoh Gajah Mada merupakan sosok terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapah yang tercatat di dalam Pararaton, dia menyatakan "Tidak akan memakan Palapah sebelum menyatukan Nusantara".
Menurut berbagai sumber mitologi, kitab, dan prasasti di zaman jawa kuno, Gajah Mada memulai perjalanan hidupnya mulai tahun 1313 dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti, pada masa Pemerintahan Raja Sri Jayanegara.