"Jika banjir seperti kemarin terjadi lagi hingga 2 kali, saya khawatir aliran akan berpindah dan menggerus pemukiman warga. Begitu pula dengan area persawahan yang merupakan sumber penghasilan warga, semua akan lenyap," kata Kades.
Kades berharap agar Pemda Benteng bisa menyikapi hal ini secara serius. Pembangunan tanggul permanen harus dikerjakan secepatnya.
Jika dilihat dari derasnya arus sungai, sambung Amiril, tanggul yang dibangun minimal memiliki ketinggian sekitar 1 meter dari lahan warga. Sehingga, lahan sawah sekitar 2 hektare (Ha) dan rumah warga akan terjamin keselamatannya.
"Permintaan kami dibangun tanggul permanen, bukan hanya beronjong penahan. Sehingga, ketahanan dan kekuatannya mampu menangkal terjangan arus sungai yang sangat dasyat" pungkasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng, Samsul Bahri SPd MM mengungkapkan, aliran air Sungai Rindu Hati memang menjadi ancaman bagi pemukiman warga di sekitarnya.
Menyikapi hal itu, Samsul mengungkapkan, BPBD Benteng telah melakukan koordinasi dengan BP DAS untuk melakukan penganganan.
"Kita sudah koordinasi dengan BP DAS," singkat Samsul.(135)