"Pengambilan tanah ini dipilih karena tempat itu terjaga, jadi bukan makam ataupun keramat. Kita itu mengenang dan mengingat bahwa kita yang berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah," jelas Safril.
Berdasarkan hasil pantaun tim Bengkuluekspress.com, sangat banyak masyarakat yang memadati lokasi untuk menyaksikan prosesi pengambilan tanah. Hal ini disebabkan 2 tahun sebelumnya pandemi Covid - 19 membuat banyak masyarakat tidak bisa menyaksikan festival tabut.(CW2/Suary).