BATURAJA - Markas Polres OKU sekitar pukul 08.00 Wib pagi (7/3/2013) tadi dibakar oleh segerombol oknum anggota TNI yang diduga dari anggota kesatuan Batalyon Armed Tarik Martapura OKU, datang mengendarai sepeda motor. Isu yang berkembang, aksi pembakaran itu buntut dari tewasnya anggota Armed pasca ditembak oknum Satlantas Polres OKU Brigadir Bintara Wijaya, beberapa waktu lalu. Suasana mencekam, gedung dan mobil hangus. Beberapa anggota Polres OKU yang sedang bertugas terluka dan dibawa ke rumah sakit. Begitu juga tahanan mampu dievakuasi. Di TKP anggota TNI dan Polisi Militer mengamankan TKP. Informasinya, pagi ini Kapolda Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya bertolak ke Baturaja. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Eddhie Wibowo membenarkan adanya peristiwa itu.\"Tadi pagi saya mendapat laporan ketika saya memberi pengarahan kepada prajurit Kostrad. Saya kaget sekali dengar itu,\" ujar Pramono dalam jumpa persnya di Mabes AD, Jakarta Pusat, Kamis. Akibat penyerangan itu separuh bagian Polres OKU dan beberapa Pos Lantas terbakar. Selain itu, suasana kota setempat mencekam dan sejumlah aktivitas warga terganggu, karena Polres itu berada di pusat kota. Banyak polisi mengungsi ke kantor Polisi Militer di dekat mess dosen Universitas Baturaja dan masyarakat takut beraktivitas ke luar rumah karena khawatir menjadi sasaran aksi brutal. Sementara itu dari informasi yang didapat, setelah puas membakar Polres OKU, rombongan anggota TNI yang bersenjata lengkap tersebut langsung kembali ke markas mereka menggunakan sepeda motor. Kasad mengaku saat ini belum mengetahui penyebab aksi itu, karena baru akan ditelusuri pihaknya.\"Seperti begitu sementara kronologis yang saya dengar. Jadi saya mendapat laporan kesannya, anak-anak saya itu yang mendatangi, tapi saya juga enggak mengerti mengapa terjadi seperti itu. Saya tidak mendengar ada penembakan dan sebagainya,\" pungkas Pramono. (gsm/air/ndy/flo/jpnn)