BENGKULU BE - Budidaya itik petelur ternyata mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19. Permintaan telur-telur Itik dan bibit ini terus meningkat dan masih tetap laku terjual.
Bibit itik yang dijualpun sangat berkualitas sehingga banyak warga yang datang berbondong-bondong untuk membeli telur dan bibit disini.
Endang Suhardi (52) pemilik ternak itik yang terletak di jalan Irian Tanding Jaya Rt.2 Rw.02 mengatakan, usaha yang sudah dijalankan selama dua tahun ini banyak memberikan keuntungan.
Awalnya itik pertama yang ia pelihara sebanyak 100 ekor, dengan harga Rp7 ribu/ekor. Setelah 8 bulan berlalu maka itik pun bisa bertelur sehinga dijadikan bibit itik. Selain itu, mampu mengembangkan itiknya menjadi 600 ekor.
“Bibit yang diambil bersal dari bengkulu, jika ada rezeki iapun kembali membeli bibit sebanyak 100 ekor, ” ujarnya Endang, Rabu (2/2).
Endang menuturkan keberhasilan budidaya itik ini membuat tetangga turut melirik dan ikut mengembangkanny. Sehinga tidak heran jika banyak warga yang datang kesana untuk bertanya bagaimana cara budidaya itik ini karena itik yang ia miliki memang sangat baik mulai dari bibit sampai itik yang dewasa.
Pakan pokok itik adalah dedak, daging, jagung. Dedak selama ini sangat sulit diperoleh. Dedak dibeli di penggilingan padi ini Rp 3 ribu/kg. Batasan makan yang akan diberikan sehari mencapai 3 kali sehari pagi, siang, dan sore untuk umur 3 minggu. Sedangkan umur 1 bulan 2 kali sehari.
“Pakan pokok yang dihabiskan dalam sehari mencapai 2 sampai 3 karung dedak,” pungkasnya.
Selain memberikan pakan kebersihan pun menjadi nomor satu dalam budidaya ternak itik agar itik tidak mudah terkena virus yang bisa mengakibatkan itik banyak yang mati. (indah/mg)