Merubah Nipah Menjadi Rupiah

Kamis 10-02-2022,20:03 WIB
Reporter : Iyud Mursito
Editor : Iyud Mursito

BENGKULU, Bengkuluekspress.com- Rumbio atau orang-orang sering menyebutnya dengan nipah , merupakan tanaman dari famili. Tanaman ini tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh pasang surut air laut, dan di kelompokkan ke dalam tanaman hutan mangrove. Siapa sangka tumbuhan nipa ini bisa menjadi sebuah nilai berharga di jadikan sebuah atap di jual dan banyak manfaat nya bagi masyarakat. Tunzalna (59) sudah 10 tahun berkerja sebagai penjual atap daun nipah. Ibu Tunzalna atau orang-orang Sering memanggilnya dengan sebutan ibu Tun yang berasal dari daerah Sungai Hitam, Bengkulu Tengah, memilih untuk berkerja sebagai usaha penjual atap nipah untuk membantu perekonomian keluarga. Selain penjual daun Nipah Ibu Tun adalah seorang Petani sambil membuat atap ibu tun juga menanam padi di sawah miliknya . Setiap hari Ibu Tun mengambil daun Nipah ke sungai menggunakan sampan dayung sekitar 1 meter perjalanan dari pukul 08:00 - 16:00 WIB . Proses pengambilan daun nipah ini dibantu oleh suaminya Suharman (69) dan karyawan laki-lakinya. Perjalanan yang cukup jauh di tempuh kurang lebih 20 menit bahkan bisa lebih tergantung banyaknya daun nipah yang ingin dicari agar sampai ke tempat pengambilan atap. Ia harus membawa 8 karung daun nipah setiap pengambilan. \" Dengan berbagai hambatan dan tantangan yang di lalui ibu Tun, ketika hujan lebat air di sungai sudah tentu tinggi dan Pohon Nipa banyak yang terendam dengan air sungai, \" Ujar Ibu Tun Kamis (10/2) Orang-orang yang ingin memesan atap daun nipah mencapai hingga 800-1000 perkeping Setiap Minggunya, ibu harus membuat atapnya 1000 keping selama 15 Hari. Selama proses pembuatan atap daun nipah, ibu Tun di bantu oleh 10 orang karyawan. Setiap orang yang membuat atap di upah dengan harga Rp.1.200 setiap kepingnya. Ibu Tun sudah dikenal banyak orang tidak heran jika berbagai macam daerah memesan atap nipah milik ibu Tun,ada dari daerah Curup, Lembong , Bengkulu Utara,dan daerah sekitar kota Bengkulu. \"Satu keping daun atap ibu Tun menjual dengan Harga Rp.5000 jika lebih banyak lagi yang memesan maka harga nya lebih murah ,\" ujarnya. Daun nipah ini sering dimanfaatkan beberapa aspek kehidupan yang bisa di gunakan masyarakat , atap Nipah ini bisa di gunakan sebagai atap rumah bahkan bisa bertahan hingga 4-5 Tahun. Selain itu atap nipah ini juga bisa digunakan sebagai dinding ayam, dinding batu bata, cendawan dan dapat dihasilkan sebagai kerajinan tangan, meski paling banyak di temukan di tepi sungai dan laut tanaman ini. Banyak di manfaatkan masyarakat dan dapat di jual sebagai menambah nilai ekonomi masyarakat walaupun dengan harga jual yang tidak begitu mahal. Dengan usaha menjual atap Nipah ibu Tun dapat menghasilkan uang Rp. 1.200.000 perbulannya. Ketika ditanya bagaimana cara pembuatan agar dapat menjadi sebuah atap ia menjelaskan \" Perlu beberapa bahan yang di gunakan, agar bisa menjadi sebuah atap yaitu bambu yang di potong sepanjang 180 cm, lalu lembaran daun atap yang sudah di lepas dari Batangnya di lipat ke bambu yang di bentuk menjadi sebuah atap dan di jahit menggunakan tali berbahan keras agar atap yang di gunakan bisa bertahan lama,\'\' tutupnya . (FIRA/MG-22)

Tags :
Kategori :

Terkait