Areal persawahan sudah mengering dan retak-retak akibat masalah tersebut. Lantas, petani pun mulai melakukan alih fungsi terkait kekeringan itu. \"kami sangat membutuhkan perbaikan saluran irigasi ini. Saat musim penghujan saja air tak mencukupi. Saat ini mendekati musim kemarau, kami harapkan cepat ditindaklanjuti untuk perbaikannya,\" ungkap Adilana.
Ia menambahkan, alih fungsi lahan tersebut, warga menanam beragam tanaman. Seperti ubi kayu dan kacang hijau yang sudah pernah dipanen. Saat ini masih tahap penanaman ulang. Ia menuturkan mengecilnya saluran air tersebut dikarenakan saluran irigasi yang memang memiliki kapasitas yang tidak memungkinkan untuk irigasi sawah seluas 120 hektare ditambah lagi air irigasi berasal dari aliran air sungai Kemumu yang memiliki jarak tempuh yang cukup jauh.
\"Kami manfaatkan dulu lahan ini sesuai dengan fungsinya yang bisa kami lakukan. Sehingga lahan tak dibiarkan kosong,\" singkatnya. (117)