BENTENG,bengkuluekspress.com - Pemandangan tak enak terlihat saat melintasi ruas jalan provinsi link simpang Tugu Hiu menuju Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Betapa tidak, jalan yang sempit dan banyak ditumbuhi rumput liar membuat jarak pandang menjadi terbatas. Selain itu, semak belukar yang tumbuh subur di tepi jalan membuat setiap pengendara yang melintas dihantui perasaan cemas dan khawatir. Sebab, tak jarang pemotor ataupun pengemudi kendaraan roda empat dikejutkan dengan hewan liar yang keluar tiba-tiba dari semak belukar. Seperti kera, babi dan kerbau. Kondisi seperti ini menuai kritik pedas dari salah satu tokoh presidium pemekaran Kabupaten Benteng, Arsyad Hamzah. Menurut Arsyad, Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus mengambil sikap dan melakukan pembersihan disetiap ruas jalan yang menjadi kewenangan mereka. \"Saat Musrenbang tingkat Kabupaten beberapa waktu lalu dan dihadiri oleh Asisten III Setda Pemprov Bengkulu, saya menyampaikan bahwa ruas jalan provinsi kurang diperhatikan oleh Dinas terkait. Sebab itu, jangan dibiarkan begitu saja,\" tegas pria yang saat ini menjabat salah satu anggota DPRD Benteng.
Dari informasi yang didapat, kegiatan tebas bayang atau pembersihan tepi jalan provinsi saat ini sedang dilidik oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu. Diduga, dalam pengerjaanya ada item kegiatan yang diduga fiktif. Upah pekerja yang dilaporkan melibatkan warga Benteng ternyata sama sekali tidak benar. Bahkan, dari pengakuan warga, mereka tak tahu menahu dan tak pernah dilibatkan sebagai pekerja. \"Semoga Kejati betul-betul menyidik kegiatan tersebut. Jika dibiarkan, masyarakat Benteng yang menjadi korban akibat jalan yang tidak terawat. Ranting dan semak belukar seringkali mengenai kendaraan warga,\" pungkas Arsyad.(135)